dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan terhadap maraknya peristiwa tanah longsor yang
terjadi baik di dalam maupun di luar negeri yang banyak sekali memakan korban
jiwa dan harta benda. Bencana alam tanah longsor sering kali timbul karena ulah
dari manusia itu sendiri yang kurang mempedulikan keseimbangan alam.
Penggundulan hutan di sekitar lereng, membuat bangunan perumahan,
perkebunan, jalan dan lain-lain di puncak lereng ataupun yang memotong
kemiringan lereng adalah sebagian dari ulah manusia yang kurang mempedulikan
keseimbangan alam. Hal tersebut menjadi faktor-faktor penyebab munculnya
lereng-lereng yang rawan terhadap longsor.
Kondisi lereng semacam itu sangat memungkinkan untuk terjadi longsor,
apalagi dipicu dengan turunnya hujan, maka tidak heran apabila kita mendengar
banyak sekali peristiwa tanah longsor ketika datangnya musim hujan. Bahaya
tanah longsor merupakan salah satu ancaman yang patut diwaspadai oleh setiap
orang mengingat banyaknya korban baik jiwa maupun harta benda yang
ditimbulkannya.
Oleh karena itu, perlu diteliti pengaruh faktor elevasi muka air tanah pada
lereng, sudut kemiringan lereng dan posisi beban yang bekerja di puncak suatu
lereng. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman terhadap perilaku lereng, khususnya perilaku lereng yang dipicu oleh
turunnya hujan dan penggunaan lahan di sekitar lereng, sehingga bencana tanah
longsor dapat dihindari. Penelitian dilakukan dengan membuat suatu pemodelan
lereng dengan geometri dan properties tanah tertentu, kemudian dikenakan tiga
variabel yang dianggap sangat berpengaruh terhadap stabilitas lereng, yaitu
elevasi muka air tanah, kemiringan lereng, dan beban. Variabel-variabel tersebut
dikenakan secara bergantian pada model lereng sehingga diperoleh pengaruhnya
terhadap stabilitas lereng.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa angka keamanan akan menurun
jika lereng semakin jenuh akibat naiknya elevasi muka air tanah oleh tumnnya
hujan. Angka keamanan akan turun jika sudut kemiringan lereng semakin besar
(curam) dan posisi beban pada puncak lereng pun akan mempengaruhi angka
keamanan lereng. Semakin tinggi angka keamanan suatu lereng, maka lereng
semakin aman dari longsor. Sebaliknya semakin kecil angka keamanan, maka
lereng semakin tidak stabil dan cenderung akan terjadi longsor. Dari penelitian
yang dilakukan, akibat naiknya elevasi muka air tanah pada lereng, angka
keamanan akan turun sekitar 19 % - 42 %. Akibat pengaruh kemiringan lereng,
angka keamanan turun sekitar 4 % - 11 %, sedangkan akibat pembahan posisi
beban, angka keamanan akan turun sekitar 0 %-3 %. | en_US |