Pengaruh Pemakaian Agregat Pasir Besi terhadap Kuat Desak Beton (Studi Eksperimental)
Date
2000Author
Mohamad Rafii, 94310100
Muhammad Lukman Hakim, 94310108
Metadata
Show full item recordAbstract
Setiap pembangunan yang terjadi di muka bumi ini selalu memiliki dampak
positif dan negatif. Akibat yang ditimbulkan dari usaha manusia meningkatkan
taraf hidupnya di satu sisi mendatangkan manfaat bagi manusia tetapi tidak
sedikit yang menimbulkan kerugian bagi manusia ataupun lingkungan hidup
sekitamya. Industri ekspor impor membutuhkan bahan baku yang akan dipilih
sesuai mutunya dan diolah sehingga layak ekspor. Bahan baku yang tidak layak
ekspor terkadang tidak terjamah tangan-tangan inovatif dan hanya terbuang
percuma. Usaha-usaha yang serius untuk mengembangkan daya pikir dan
kemampuan menciptakan alternatif dari hasil industri perlu ditingkatkan.
Kandungan pasir besi banyak terdapat sepanjang sungai, pegunungan
dan paling banyak terdapat di pantai, salah satunya pantai Cilacap. Dalam usaha
untuk menciptakan alternatif yang inovatif, maka bahan baku industri yang tidak
layak jual dimanfaatkan sebagai bahan penyusunan adukan beton. Pemanfaatan
pasir besi sebagai agregat halus sebagai pengganti pasir normal, merupakan
salah satu pemanfaatan hasil penambangan pasir besi yang tidak layak jual.
Beton adalah salah satu bahan penyusun suatu struktur bangunan
gedung yang terdiri dari campuran antara semen portland atau semen hidrolik
yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah
membentuk massa padat. Dalam penelitian ini digunakan semen jenis I merk
Nusantara, agregat halus berupa pasir besi dari Cilacap dan pasir dari sungai
Progo, kerikil berupa split dari pabrik pemecah batu di Clereng, dan air dari
Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Universitas Islam Indonesia.
Agregat halus yang digunakan sebagai bahan pengganti adalah pasir
besi yang diambil dari tempat penambangan di Cilacap Jawa Tengah. Pasir besi
mempunyai bentuk butiran kecil, permukaan butiran halus dan cenderung
seragam dengan warna butiran kehitam-hitaman. Pasir besi selain diambil oleh
pabrik-pabrik pengolahan besi juga diambil oleh pabrik semen sebagai bahan
baku koreksi pabrik semen.
Penelitian dimaksudkan untuk menghasilkan sejumlah benda uji untuk
dilakukan pengujian dan penghitungan dengan memakai peralatan yang terdapat
di dalam laboratorium. Benda uji beton yang dibuat mempunyai nilai fas sebesar
0,4540 dengan waktu pengujian pada saat benda uji berumur 28 hari. Semakin
banyak prosentase penggunaan pasir besi, maka beton yang dihasilkan
mempunyai bobot yang makin berat.
Dari pengamatan, pengujian dan penghitungan didapatkan benda uji
beton dengan penjelasan sebagai berikut. Benda uji dengan prosentase
penggunaan pasir dari sungai Progo sebesar 100% mempunyai berat jenis
2,39 T/m³ dengan kuat tekan beton 359,8571 kg/cm², benda uji dengan
prosentase penggunaan pasir besi sebesar 25% dan pasir dari sungai Progo
75% mempunyai berat jenis 2,52 T/m³ dengan kuat tekan beton
364,1117 kg/cm², benda uji dengan prosentase penggunaan pasir besi sebesar
50% dan pasir dari sungai Progo 50% mempunyai berat jenis 2,56 T/m³ dengan
kuat tekan beton 321,7755 kg/cm², benda uji dengan prosentase penggunaan
pasir besi sebesar 75% dan pasir dari sungai Progo 25% mempunyai berat jenis
2,62 T/m³ dengan kuat tekan beton 297,4507 kg/cm², benda uji dengan
prosentase penggunaan pasir besi sebesar 100% mempunyai berat jenis 2,68
T/m³ dengan kuat tekan beton 258,2840 kg/cm².
Collections
- Civil Engineering [4258]