Hubungan Indeks Produktivitas dengan Penambahan Jam Kerja Lembur Studi Kasus pada Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai Satu di Yogyakarta

Abstract

Salah satu keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi ditentukan oleh ketepatan waktu penyelesaiari proyek. Penyelesaian proyek dipengaruhi oleh produktivitas. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat menyelesaikan proyek tepat pada waktunya, salah satu diantaranya adalah dengan rnenerapkan sistem kerja lembur. Meskipun demikian, perlu adanya pegangan atau tolok ukur untuk memperkirakan produktivitas tenaga kerja bagi proyek yang hendak ditangani, yaitu untuk mengukur hasil guna atau efisiensi kerja. Penelitian Indeks produktivitas ini bisa sebagai pegangan bagi kontraktor untuk mengetahui seberapa besar produktivitas tenaga kerja di daerah itu. Karena dalam mengajukan tender, produktivitas tenaga kerja akan besar pengaruhnya terhadap total biaya proyek. Salah satu parameter untuk mencoba mengukur hasil guna tenaga kerja adalah dengan memakai parameter indeks produktivitas. Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks produktivitas tenaga kerja dengan penambahan jam kerja lembur pada pasangan keramik lantai diYogyakarta. Untuk itu dilakukan pengumpulan data produktivitas tenaga kerja pada 5 proyek kontruksi di Yogyakarta saat kerja normal dan saat kerja lembur. Kemudian membandingkan antara rata-rata produktivitas jam kerja normal per hari dengan produktivitas jam kerja lermbur per jam. Dari hasil analisis didapatkan bahwa ada peningkatan indeks produktivitasnya sebesar 7,8 % setiap adanya penambahan jam kerja lembur. Ini berarti terjadi penurunan produktivitas tenaga kerja pada saat jam kerja lembur. Penurunan produktivitas dari rata-rata jam kerja normal ke rata-rata produktivitas jam kerja lembur sebesar 17.47 %. Hubungan dari indeks produktivitas dengan penambahan kerja lembur adalah setiap terjadi penambahan jam kerja lembur maka indeks produktivitasnya akan terjadi kenaikan dan setiap kenaikan indeks produktivitas maka produktivitas tenaga kerja terjadi penurunan.