Perencanaan Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh
Abstract
Sampah dan penanganannya kini menjadi masalah yang mendesak di
kecamatan Syiah Kuala, sebab apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan
mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan
atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan baik tanah, air, dan
udara. Penanganan dan pengendalian sampah akan menjadi kompleks dan rumit
dengan semakin kompleksnyajenis maupun komposisi dari sampah sejalan dengan
majunya kebudayaan dan kemajuan zaman. Tujuan penelitian adalah mengetahui
berat jenis, komposisi dan karakteristik sampah yang terdiri dari kadar air, kadar
kering, kadar volatil dan kadar abu, mengetahui besarnya timbulan sampah dan
merencanakan manajemen pengelolaan sampah meliputi pewadahan / pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan tempat pembuangan akhir di
kecamatan Syiah Kuala.
Metode perencanaan pada manajemen pengelolaan sampah di kecamatan
Syiah Kuala adalah melakukan pengujian sampel sampah domestik yang meliputi
jumlah timbulan sampah, berat jenis, komposisi sampah, kadar air, kadar kering,
kadar volatil dan kadar Abu. Yang kemudian dilanjutkan dengan perencanaan
pengelolaan sampah yang meliputi pewadahan/pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan tempat pembuangan akhir.
Hasil pengukuran volume sampah di kecamatan Syiah Kuala adalah 0,90
1/orang/hari, berat sampah 0,23 kg/orang/hari, berat jenis 259,93 kg/m , kadar air
sampah 48,02 %, kadar kering 51,98 %, kadar volatil 49,29 %, kadar abu 50,71%
serta komposisi sampah adalah 33,71% organik dan 62,29 % anorganik. Prakiraan
timbulan sampah kecamatan Syiah Kuala pada tahun 2021 adalah 38,17 m /hari.
Pewadahan di rumah terdiri dari 4 wadah, yaitu pewadahan untuk sampah yang
akan dibuang ke TPA, pewadahan untuk sampah anorganik jenis kertas dan plastik,
pewadahan untuk sampah anorganik jenis kaca dan pewadahan untuk sampah
organic yang akan dijadikan kompos. Pengumpulan sampah dilakukan untuk
sampah anorganik dan organik yang tidak bisa dimanfaatkan sedangkan sampah
anorganik yang bisa dimanfaatkan dikurangi di sumber timbulan dan sampah
organik dilakukan usaha pengomposan di rumah-rumah. Jumlah gerobak untuk
pengumpulan sampah adalah 5 unit dengan 2 rit/7 hari dan TPS terdiri dari 2
dengan 2 unit kontainer. Pengangkutan dilakukan dengan arm roll truck sebanyak 1
unit dengan 2 rit/hari. Pembuangan akhir sampah di kecamatan Syiah Kuala
direncanakan menggunakan metode sanitary landfill. Direncanakan TPA dijadikan
satu dengan kecamatan - kecamatan lain yang ada di Kota Banda Aceh.
Collections
- Environmental Engineering [1437]