dc.description.abstract | Struktur rangka pada umumnya terdiri dan batang transversal, batang tepi
dan batang diagonal. Apabila dalam perencanaan dikehendaki suatu struktur yang
pada bagian tengahnya dapat digunakan untuk tempat aktivitas maupun
dipergunakan sebagai ventilasi udara, sehingga diperlukan suatu struktur yang
bersih ditengah-tengahnya. Dalam hal ini balok vierendeel dapat digunakan untuk
memenuhi kondisi tersebut. Balok vierendeel merupakan struktur rangka yang
terdiri dari batang tepi dan batang transversal yang disusun membentuk pola segi
empat dengan joint kaku, sehingga batang-batang pada balok vierendeel dapat
memikul kombinasi gaya aksial (tarik, tekan) dengan momen. Semakin panjang
bentang balok vierendeel, semakin besar momen yang bekerja pada struktur.
Semakin tinggi balok vierendeel, gaya aksial yang dipikul oleh batang tepi
semakin kecil. Jika jarak antar batang transversal dibuat jauh rnaka jumlah batang
transversal menjadi sedikit, sehingga perlu dicari hubungan jarak antar batang
transversal dengan tinggi balok (a/h) yang menghasilkan balok virendeel
ekonomis dengan kapasitas lentur maksimum. Uji eksperimenial balok vierendeel
dilakukan untuk menggali informasi tentang perilaku rangka vierendeel, yaitu
berupa hubungan beban-deformasi (P-∆), hubungan momen-kelengkungan
(M-∅), nilai kekakuan (k) dan faktor kekakuan (EI), serta mengetaui pengaruh
rasio jarak batang transversal terhadap tinggi (a/h) pada kapasitas lentur balok
vierendeel dengan rasio panjang bentang terhadap tinggi balok konstan. Benda uji
menggunakan empat buah variasi rasio a/h yang antara lain besamya 1 : 2 ; 3 ; 4.
dengan tinggi dan panjang bentang tetap. Benda uji rangka vierendeel
menggunakan profit pipa kotak 30x30x2. Pembebanan yang digunakan pada
setiap sepertiga bentang adalah beban titik statis, kecuali pada benda uji dengan
rasio a/h —3 pembebanan dilakukan pada setiap seperempat hcntang. Hasil
pengujian menunjukkan perbedaan struktur balok vierendeel dengan variasi rasio
antara jarak batang transversal (a) dan tingginya (h). Kapasitas lentur balok
vierendeel akan semakin kecil apabila rasio a/h semakin besar, dan juga
sebaliknya. Balok vierendeel dengan rasio a/h = 1 nilai kekakuannya jauh lebih
besar dibandingkan balok vierendeel dengan rasio a/h = 4. Secara umum dapat
dinyatakan semakin pendek jarak antar batang transversal maka nilai kekakuan
balok vierendeel semakin tinggi. Kerusakan balok vierendeel yang berupa tekuk
lokal tidak ditemukan, karena dalam uji eksperimental ini pada balok terjadi lentur
murni. Perhitungan rencana dari struktur balok vierendeel secara teoritis akan
lebih mudah dengan menggunakan pendekatan sebagai balok sederhana yang
menerima beban desak dan momen. | en_US |