Studi Komparatif Indeks Pekerjaan Bekisting Kolom, Balok, dan Pelat Lantai Berdasarkan Analisis Bow dan Analisis Lapangan
Abstract
Pekerjaan bekisting merupakan salah satu item pekerjaan beton. Bahan penyusun pekerjaan bekisting sebagian besar menggunakan material kayu. Karena harga kayu relatif mahal maka perlu adanya penekanan biaya, salah satunya dengan menganalisis indeks satuan upah dan indeks satuan bahan secara tepat untuk menggantikan indeks satuan upah dan indeks satuan bahan menurut BOW (Burgerlijke Openbare Werken) yang relative lebih boros dalam pelaksanaan dilapangan.
Dalam menganalisis indeks dibedakan pada tiap jenis pekerjaan yaitu kolom, balok dan pelat lantai. Dalam menganalisis indeks satuan upah berdasarkan pada produktivitas tenaga kerja dalam hal ini mandor, kepala tukang kayu, tukang kayu dan pekerja untuk menghasilkan 1 m2 pekerjaan bekisting dalam 1 hari sedangkan perhitungan indeks satuan bahan menggunakan pendekatan analisis lapangan dengan menghitung kebutuhan kayu terpasang di lapangan untuk setiap 1 m3 beton.
Dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) diperoleh rata-rata indeks satuan upah analisis lapangan dan kemudian diperbandingkan dengan indeks analisis BOW. Dari perbandingan keduanya diperoleh efisiensi penghematan harga satuan upah untuk pekerjaan bekisting kolom sebesar 68,23 % sedangkan untuk pekerjaan bekidting balok sebesar 63,26 % dan untuk pekerjaan bekisting pelat lantai sebesar, 44, J6 %. Sedangkan untuk indeks satuan bahan berdasarkan perbandingan dengan analisis BOW dengan analisis lapangan untuk proyek Universitas Islam Indonesia diperoleh efisiensi penghematan untuk pekerjaan bekisting kolom sebesar 29,7 % sedangkan untuk pekerjaan bekisting balok sehesar 34,39 % dan untuk pekerjaan bekisting pelat lantai sebesar 26 %. Pada proyek Universitas Pembangunan Nasional untuk pekerjaan bekisting kolom diperoleh efisiensi sebesar 45,46 % sedangkan untuk pekerjaan bekisting balok sebesar 29,48 % dan untuk pekerjaan bekisting pelat lantai sebesar 64,66 %. Untuk proyek Universitas Pembangunan Nasional indeks bekisting kolom dan bekisting balok lebih besar dari metode analisis BOW hal ini disebabkan penggunaan kayu dengan mutu yang rendah sehingga memerlukan lehih banyak jumlah kayu namun karena harga kayu dianggap setengah dari harga kayu baru masih terjadi penghematan.
Collections
- Civil Engineering [4192]