Show simple item record

dc.contributor.authorEko Yudhowo, 93340010
dc.date.accessioned2020-04-14T06:51:24Z
dc.date.available2020-04-14T06:51:24Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19358
dc.description.abstractPerpustakaan sebagai sarana edukatif berfungsi sebagai pusat sumber belajar (learning resource center) dan pusat bahan pembelajaran (instructional material center). Sebagai pusat sumber belajar, segala kegiatan yang ada pada perpustakaan dan semua koleksi yang dikelolanya memenuhi syarat untuk terlaksananya kemudahan proses belajar para pengguna. Sedangkan sebagai pusat bahan pembelajaran, semua bahan-bahan pembelajaran yang ada di perpustakaan dijadikan sebagai bahan pengajaran. Guna meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan, Universitas Gadjah Mada mengambil kebijaksanaan sentralisasi pelayanan perpustakaan di dalam satu atap, dengan menggabungkan kedua unit UPT Perpustakaan yang ada. Juga dengan melihat jumlah pengunjung perpustakaan yang makin meningkat setiap tahunnya. Selain itu sebagai lembaga yang menunjang kegiatan belajar, perpustakaan tidak lepas dari misi dan visi lembaga penaungnya. UGM memliki sebuah visi kedepan berupa Wawasan 2020, yaitu menjadikan penelitian dan pendidikan pasca sarjana sebagai unggulan dan terdepan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga perpustakaan harus bisa memberikan fasilitas guna mendukung visi tersebut. Penyediaan fasilitas untuk perpustakaan UGM dipengamhi oleh prioritas program yang mengedepankan kegiatan penelitian dan pascasarjana. Sehingga suasana yang diciptakan adalah bagaimana membuat susana ruang yang dapat membuat pengunjung dapat belajar dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menciptakan suasana tersebut dilakukan dengan cara, mendekatkan fasilitas kepada jenis pengunjung, memiliki sifat rekreatif, dan membuat pengguna merasa nyaman dalam melakukan aktivitasnya. Untuk mendekatkan fasilitas kepada jenis penguna yang berbeda dilakukan dengan cara penzoningan vertikal dan menempatkan fasilitas sedekat mungkin berdasarkan penggunannya. Sifat rekreatif dibuat dengan memmanfaatkan bukaan-bukaan, variasi ruang, pemanfaatan koridor, membuat ruang istirahat, dan dekoratif ruang. Sedangkan untuk menciptakan rasa nyaman kepada pengunjung diperhitungkan faktor design enviroment, yang meliputi, pencahayaan, penghawaan, faktor kebisingan. Sebagai sebuah bangunan penting, perpustakaan harus bisa menampilkan sosok tubuh nya sebagai sebuah jantung universitas. Akan tetapi ada hal yang harus dipertimbangkan yaitu keberadaan bangunan di sekitarnya. Selain merupakan bangunan yang penting juga memiliki ukuran yang besar untuk itu perlu sebuah konsep yang mengedepakan kontektualitas dari bangunan tersebut terhadap bangunan baru perpustakaan. Dengan mengunakan pendekatan patem, alignment, size dan shape. Besaran ruang berdasarkan standar modul grid 6,9 x 6,9 dengan pertimbangan keefisienan ruang terhadap faktor koleksi. Sedangkan pengunaan bahan menggunakan bahan baja untuk struktur dan kaca. Dari pembahasan hingga mendapatkan suatu konsep dasar perencanaan mengenai suasana ruang perpustakaan yang memungkinkan pengunjung dapat melakukan kegiatan belajar dalam jangka waktu yang lama. Dan dapat menampilkan jati diri perpustakaan diantara dua bangunan penting dan besar disekelilingnya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRedesain Perpustakaan Pusaten_US
dc.subjectUniversitas Gadjah Madaen_US
dc.subjectpenekanan pada fasilitasen_US
dc.subjectWawasan 2020 UGMen_US
dc.subjectpenampilan yang kontekstualen_US
dc.titleRedesain Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Madaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record