dc.description.abstract | Perpustakaan sebagai sarana edukatif berfungsi sebagai pusat sumber belajar
(learning resource center) dan pusat bahan pembelajaran (instructional material center).
Sebagai pusat sumber belajar, segala kegiatan yang ada pada perpustakaan dan semua
koleksi yang dikelolanya memenuhi syarat untuk terlaksananya kemudahan proses
belajar para pengguna. Sedangkan sebagai pusat bahan pembelajaran, semua bahan-bahan
pembelajaran yang ada di perpustakaan dijadikan sebagai bahan pengajaran.
Guna meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan, Universitas Gadjah Mada
mengambil kebijaksanaan sentralisasi pelayanan perpustakaan di dalam satu atap, dengan
menggabungkan kedua unit UPT Perpustakaan yang ada. Juga dengan melihat jumlah
pengunjung perpustakaan yang makin meningkat setiap tahunnya. Selain itu sebagai
lembaga yang menunjang kegiatan belajar, perpustakaan tidak lepas dari misi dan visi
lembaga penaungnya. UGM memliki sebuah visi kedepan berupa Wawasan 2020, yaitu
menjadikan penelitian dan pendidikan pasca sarjana sebagai unggulan dan terdepan
dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga perpustakaan harus bisa
memberikan fasilitas guna mendukung visi tersebut.
Penyediaan fasilitas untuk perpustakaan UGM dipengamhi oleh prioritas program
yang mengedepankan kegiatan penelitian dan pascasarjana. Sehingga suasana yang
diciptakan adalah bagaimana membuat susana ruang yang dapat membuat pengunjung
dapat belajar dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menciptakan suasana tersebut
dilakukan dengan cara, mendekatkan fasilitas kepada jenis pengunjung, memiliki sifat
rekreatif, dan membuat pengguna merasa nyaman dalam melakukan aktivitasnya.
Untuk mendekatkan fasilitas kepada jenis penguna yang berbeda dilakukan
dengan cara penzoningan vertikal dan menempatkan fasilitas sedekat mungkin
berdasarkan penggunannya. Sifat rekreatif dibuat dengan memmanfaatkan bukaan-bukaan,
variasi ruang, pemanfaatan koridor, membuat ruang istirahat, dan dekoratif
ruang. Sedangkan untuk menciptakan rasa nyaman kepada pengunjung diperhitungkan
faktor design enviroment, yang meliputi, pencahayaan, penghawaan, faktor kebisingan.
Sebagai sebuah bangunan penting, perpustakaan harus bisa menampilkan sosok
tubuh nya sebagai sebuah jantung universitas. Akan tetapi ada hal yang harus dipertimbangkan yaitu keberadaan bangunan di sekitarnya. Selain merupakan bangunan
yang penting juga memiliki ukuran yang besar untuk itu perlu sebuah konsep yang
mengedepakan kontektualitas dari bangunan tersebut terhadap bangunan baru
perpustakaan. Dengan mengunakan pendekatan patem, alignment, size dan shape.
Besaran ruang berdasarkan standar modul grid 6,9 x 6,9 dengan pertimbangan
keefisienan ruang terhadap faktor koleksi. Sedangkan pengunaan bahan menggunakan
bahan baja untuk struktur dan kaca.
Dari pembahasan hingga mendapatkan suatu konsep dasar perencanaan mengenai
suasana ruang perpustakaan yang memungkinkan pengunjung dapat melakukan kegiatan
belajar dalam jangka waktu yang lama. Dan dapat menampilkan jati diri perpustakaan
diantara dua bangunan penting dan besar disekelilingnya. | en_US |