Show simple item record

dc.contributor.authorAri Wisnu Wibowo, 01513009
dc.date.accessioned2020-04-14T04:57:28Z
dc.date.available2020-04-14T04:57:28Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19350
dc.description.abstractKepadatan penduduk yang terus meningkat secara nyata khususnya masyarakat kota Yogyakarta menyebabkan pencemaran air permukaan Selokan Mataram yang disebabkan oleh air hujan, buangan limbah domestik maupun limbah industri yang masuk ke badan air seperti sungai. Sehingga menyebabkan air permukaan berwarna keruh dan mengandung suspended solid yang tinggi karena keberadaannya sebagai saluran terbuka. Untuk itu pengolahan pre treatment diperlukan untuk mengurangi kekeruhan dan TSS sebelum air masuk ke pengolahan selanjutnya. Salah satu alternatif pengolahan yang sangat sederhana yang dapat diterapkan di negara berkembang adalah melewatkan air permukaan tersebut kedalam saringan kerikil yang dialirkan dengan arah upflow. Sebagai saringan berisi lapisan kerikil kasar, sedang dan halus yang biasanya berukuran 24-2 mm atau sering disebut up flow (in layers) roughing filter. Prefilter ini tidak hanya simpel, efesien, dan bebas alternatif bahan kimia, selain itu tidak membutuhkan peralatan canggih sehingga mudah dioperasikan karena air hanya dilewatkan ke upflow (in layers) roughing filter Penelitian ini menggunakan reaktor up flow(in layers) roughing filter dengan variasi ukuran media kerikil. Variasi pertama menggunakan gravel dengan ukuran (19; 15.8; 1l.l) mm dan variasi kedua dengan menggunakan gravel ukuran (11.1; 6.3; 2.3) mm, yang keduanya dioperasikan dengan variasi kecepatan 0.3 m/jam, 0.6 m/jam, 0.9 m/jam. Luas permukaan reaktor adalah A=0.3 m2, tinggi h= 1.20 m. Untuk analisa laboratorium, Metode Nephelometric digunakan untuk menguji Kekeruhan dengan menggunakan spektrofotometer panjang gelombang 390 nm. Sedangkan analisa laboratorium untuk TSS menggunakan metode Gravimetri. Berdasarkan hasil analisa laboratorium diperoleh efesiensi kekeruhan sebesar 37,17-68,51% dan TSS sebesar 72,66-93,79%, hal ini terjadi karena terdapat beberapa mekanisme filtrasi yaitu: proses penyaringan, pengendapan, penahanan, dan pelekatan. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa ada pengaruh antara variasi gravel dan variasi kecepatan aliran. Gravel yang paling baik yaitu (19; 15.8; 11.1) mm, dimana kemampuan gravel untuk menyaring disebabkan adanya proses penghalangan secara bertahap dari celah media filter. Kecepatan aliran yang berpangaruh dalam treatmen adalah 0.9 m/jam, ini terjadi karena pada kecepatan aliran 0.3 m/jam dan 0.6 m/jam sering terjadi penyumbatan. Kata Kunci: Upflow (in layers) roughingfilter, Kekeruhan dan TSS.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKinerja Upflow (In Layers)en_US
dc.subjectRoughing Filteren_US
dc.subjectMenurunkan Kekeruhanen_US
dc.subjectTotal Suspended Soliden_US
dc.subjectAir Permukaan Selokan Mataram Jogjakartaen_US
dc.subjectKekeruhan dan TSSen_US
dc.titleKinerja Upflow (In Layers) Roughing Filter dalam Menurunkan Kekeruhan dan Total Suspended Solid pada Air Permukaan Selokan Mataram Jogjakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record