Pusat Terapi Gangguan Perkembangan Anak di Yogyakarta Penerapan Konsep Terapi Integrasi Senson pada Tata Ruang dan Penampilan Bangunan
Abstract
Pravalensi Anak dgn gangguan perkembangan (tingkat pertumbuhan
kemampuan fungsi, emosi, intelektual & tingkah laku) yang semakin
meningkat, serta penyediaan fasilitas penanganan yang belum lengkap &
memadai, merupakan beberapa hal yang melatar belakangi perancangan
Pusat Terapi Gangguan Perkembangan Anak di Yogyakarta.
Gangguan Perkembangan anak umumnya bersifat permanen, sehingga
dalam penanganannya selain membutuhkan tenaga ahli juga membutuhkan
fasilitas yang dapat mendukung keberhasilan & kelancaran kegiatan terapi,
seperti penyediaan sarana yang lengkap & memadai sesuai dengan jenis
gangguan yang ditangani.
Fasilitas Pusat Terapi Gangguan Perkembangan Anak mewadahi kegiatan
penanganan 4 jenis gangguan perkembangan, diantaranya, Autis, ADHD
(Athention Deficit Hyperactive Disorder), Celebral Palsy & Down Syndrome,
ke-empat gangguan ini memiliki karakter dan cara penanganan yang
berbeda-beda, sehingga penataan ruang & penampilan bangunannya harus
disesuaikan.
Untuk menunjang fungsi bangunan sebagai pusat terapi, maka Terapi
Integrasi Sensori (terapi untuk meningkatkan kemampuan sensori) dipilih
sebagai konsep dalam penataan ruang & penampilan bangunan.
Dengan menggunakan bahan / unsur alam (batuan, sinar matahari, angi,
vegetasi) selain menambah nilai estetis, bangunan juga dapat digunakan
sebagai media terapi konvesional.
Pusat Terapi Gangguan Perkembangan Anak diharapkan dapat membantu
kelancaran kegiatan terapi dan mempercepat proses "penyembuhan"
gangguan, sehingga setelah dewasa nanti para penderita dapat menjadi
manusia yang mandiri dalam keterbatasannya.
Collections
- Architecture [3658]