dc.description.abstract | Bagian lapis keras yang mendapat perhatian khusus adalah lapis permukaaan,
karena lapisan ini akan memberikan keamanan dan kenyamanan selama penggunaan
jalan. Split Mastic Asphalt (SMA) adalah salah satu jenis lapis keras yang sedang
dikembangkan di Indonesia.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Tujuan
penelitian ini memanfaatkan penggunaan agregat sintetis yaitu limbah baja (slag) untuk
agregat kasar pada campuran Split Mastic Asphalt ditambah serat selulosa (SMA + S).
Penelitian dilakukan terhadap nilai kerapatan (density), VITM, VFWA, kelelehan (flow),
stabilitas dan Marshall Quotient. Bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa
agregat kasar (limbah baja) berasal dari PT. Krakatau Steel (Cilegon, Jawa Barat),
agregat halus dan filler (abu batu) merupakan hasil hasil stonecrusher PT. Perwita Karya
(Yogyakarta), aspal digunakan jenis AC 60-70 dan bahan tambah serat selulosa CF-
31500 dari PT. Saranaraya Reka Cipta (Jakarta). Variasi kadar aspal yang digunakan
adalah 5,3 %, 5,6 %, 5,9 %, 6,2 % dan 6,5 % dengan kadar aspal optimum yang dicapai
adalah 5,9 %, sedang prosentase bahan tambah serat selulosa sebesar 0,3 %.
Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat diketahui bahwa campuran Split
Mastic Asphalt ditambah serat selulosa (SMA + S) menggunakan limbah baja untuk
agregat kasarnya ternyata memenuhi persyaratan yang ditetapkan Bina Marga. Dengan
demikian limbah baja dapat dijadikan sebagai alternatif penggunaan agregat pada
Campuran Split Mastic Asphalt ditambah serat selulosa (SMA + S) ini. | en_US |