Fasilitas Apresiasi Batik Tradisional di Kawasan Kraton Jogjakarta Ungkapan Citra Bangunan melalui pendekatan prinsip Preseden Arsitektur Bangunan Tradisional Jogjakarta
Abstract
Fenomena pada masa modern ini menunjukkan bahwa benda warisan budaya
mulai menghilang seperti kerajinan batik tradisional yang indentik dengan budaya
Jawa. Salah satu pengrajin batik di Indonesia adalah kota Jogjakarta. Adanya upaya
untuk melestarikan batik tradisional telah banyak dilakukan, namun apresiasi
masyarakat terhadap batik tradisional mengalami penurunan. Untuk melestarikan
batik tradisional tersebut diperlukan fasilitas yang mewadahinya dan bangunan
berciri khas tradisional. Adapun lokasi berada di kawasan Kraton Jogjakarta. Lokasi
di kawasan Kraton yang merupakan kawasan Cagar Budaya maka bangunan
mengacu pada bangunan tradisional yang berada di kawasan tersebut dengan
metode preseden arsitektur.
Upaya menciptakan daya dukung terhadap FABT tidak lepas dari tinjauan
terhadap batik, bangunan arsitektur tradisional Jogjakarta, kondisi eksisting fisik
site. Pada penampilan bangunan yang mempresedeni dari bangunan tradisonal
Jogjakarta yang terdapat di kawasan kraton Jogjakarta sebagai upaya dalam
pelestarian batik tradisional dan arsitektur tradisional Jogjakarta.
Perencanaan bangunan mempertimbangkan potensi-potensi fisik eksisting
pada kawasan melalui metode preseden arsitektur. Langkah dari metode ini
meliputi: Tata Massa Bangunan, Sirkulasi, Fasad, Simetri dan Keseimbangan,
Geometri, perulangan Unik, Pola-pola konfigurasi dan Gerak Maju yang dipadukan
dengan bangunan obyek preseden yang terpilih untuk mendapatkan esensi-esensi
arsitektur bangunan tradisional Jogjakarta.
Konsep pada perencanaan Fasilitas Apresiasi Batik Tradisional
mempertimbangkan fungsi dari pelestarian batik tradisional yang meliputi ruang
untuk pameran baik tetap maupun temporer, ruang-ruang apresiasi yaitu ruang
yang mewadahi langkah-langkah pembatikan tradisional, ruang pelatihan batik,
ruang peragaan busana dan ruang penunjang. Konsep tata letak bangunan pada site
ditentukan dengan letak edar mintakat dan kondisi-kondisi khusus sekitar site serta
esensi preseden arsitektur terpilih yang meliputi komposisi massa, sirkulasi, fasad,
simetri, geometri, pola-pola konfigurasi, perulangan unik, dan gerak maju untuk
memberikan kesan tradisional pada bangunan Fasilitas Apresiasi Batik Tradisional.
Collections
- Architecture [3658]