Museum Sejarah Arsitektur Kotalama Semarang dengan Pendekatan Konsep Sirkulasi Ruang Pamer yang Komunikatif Landasan Konseptual Perancangan dan Perencanaan
Abstract
Kawasan "Kota Lama" Semarang adalah sebuah fenomena yang berwarna
beda dalam konteks Arsitektur sekarang. Sejumlah harta karun yang tak ternilai
harganya, membentuk rangkaian jejak-jejak sejarah Arsitektur pada kawasan ini.
Mencermati sejarah kawasan "Kota Lama ", bukan hanya sekedar mengingat bentuk
Arsitektur yang puitis, dengan ornamen-ornamen yang menciptakan sensasi dan
artefak-artefak masa lalu, namun juga menggali nilai-nilai sentimental kawasan yang
menjadi bagian dan memori kolektif karena kedudukan dan peranannya yang banyak
menyimpan tinggalan Arsitektur dengan berbagai macam karakter (dominan
kolonial), maka kawasan "Kota Lama "dalam kebijaksanaan pembangunan regional
ditetapkan sebagai daerah konservasi yang dikendalikan pertumbuhanya demi
menjaga kelestanan bangunan kuno yang ada.
Museum Sejarah Arsitektur adalah pengejawantahan sebuah ide yang
mempergunakan sederetan banguan kuno bersejarah dikawasan "Kota Lama"
sebagai museum hidup serta mengunakan bangunan baru untuk pusat study,
informasi dan pameran. Tentu saja keberadaanya disesuaikan dengan bangunan
dikawasan sekitarnya, sebagai upaya penciptaan kontekstual pusat kebudayaan
sebuah kota. Forum budaya dan spiritual kota lama ini, bertujuan untuk tetap
memelihara bentukan arsitektur bersejarah sekaligus memanfaatkan pelestraian
sebagai asset wisata budaya kota.
Dalam bahasannya, Museum Sejarah Arsitektur bukan saja hanya
mendongengi manusia lewat karya-karya arsitektur yang mampu mengubah 'image",
yakni kawasan cagar budaya, namun 1a juga menawarkan cara ber eksistensi yang
spesifik, semacam bentuk pencarian sesuatu yang esensial adanya runutan
perkembangan budaya dan peradapan manusia, sebagai sesuatu yang pasti dan
mampu mengolah tautan-tautan tingalan arsitektur menjadi sebuah court tn matra
architecture yang berkesan masa lalu. Dan ini memang bukan berarti harus mengcopy
elemen-elemen yang ada, namun bagaimana memori itu dapat dihadirkan lagi
Collections
- Architecture [3648]