Pemanfaatan Limbah Katalis RCC-15 sebagai Bahan Campuran Pembuatan Genteng Beton
Abstract
Limbah katalis RCC-15 industri minyak yang dihasilkan dari sisa hasil
pembakaran minyak PT. Pertamina unit (UP) VI Balongan yang sudah melekat di
masyarakat sebagai limbah berbahaya dan beracun (limbah B3) sehingga perlu
pembuktian dengan pengelolaan secara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat logam berat yang terimmobilisasi dalam genteng beton yang
telah ditambahkan limbah katalis dan bahan-bahan aditif. Di samping itu juga
untuk mengetahui kualitas kuat lentur, kerapatan air genteng beton, dan
persentase penambahan limbah katalis yang optimum dalam pembentukan
genteng beton dari aspek teknis dan aspek kesehatan dan lingkungan.
Oleh karena itu diperlukan suatu pengolahan atau treatment terhadap
limbah yang mengandung logam-logam berat. Dan salah satu alternatif yang
dapat dilakukan antara lain adalah solidifikasi (pemadatan) dengan variasi
konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% limbah katalis dalam bahan-bahan
genteng beton. Setelah dilakukan uji fisik (kuat lentur dan kerapatan air) dan uji
TCLP, diperoleh bahwa kekuatan lentur pada genteng beton yang paling optimum
adalah penambahan katalis 10% yaitu 13,20 kg/cm yang termasuk mutu genteng
tingkat II, dan untuk uji TCLP yang paling optimum adalah penambahan katalis
20% dengan efisiensi immobilisasi tertinggi, dan konsentrasi logam berat masih
di bawah standar baku mutu yang ditetapkan (P.P No 85 Tahun 1999), sedangkan
untuk uji kerapatan air didapat hasil yang relatif baik pada penambahan katalis
10-40%.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan, persentase penambahan limbah
katalis yang optimum dalam pembentukan genteng beton dari aspek teknis (kuat
lentur dan kerapatan air) dan aspek kesehatan dan lingkunganyaitu 10%.
Collections
- Environmental Engineering [1440]