Penambahan Gula Pasir sebagai Bahan Set Retarder terhadap Waktu Ikatan Workabilitas dan Kuat Tekan Beton
Abstract
Set Retarder berguna untuk memperlambat waktu ikatan dan waktu
pengerasan beton. Bahan ini akan sangat berguna pada adukan beton dalam
cuaca panas atau apabila waktu antara pencampuran dan pengecoran cukup
panjang. Akibat temperatur yang tinggi, waktu ikatan beton normal menjadi
lebih pendek. Pengunduran waktu dapat mencapai beberapa jam sesuai
kebutuhan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kemungkinan digunakan gula
pasir sebagai bahan set retarder pada campuran adukan beton.
Metode penelitian yang digunakan adalah experimental di laboratorium
yang meliputi pengujian waktu ikatan, pengujian slump (workabilitas) dan
pengujian kuat tekan. Karakteristik campuran adukan yang ditinjau pada
pengujian waktu ikatan adalah waktu ikatan awal pasta semen, nilai slump pada
pengujian workabilitas dan besarnya kuat tekan pada pengujian kuat tekan,
masing-masing untuk campuran dengan atau tanpa penambahan gula.
Dari hasil pengujian Vicat, didapatkan pada campuran dibawah kadar
gula 0,2% dari berat semen, memberikan efek yang cukup besar pada pencapaian
waktu ikatan dimana semakin besar kadar gula maka akan memberikan waktu
ikatan yang semakin lama sedangkan pada campuran kadar gula diatas 0,2%
dari berat semen,pencapaian ikatan awal menurun.
Pada pengujian slump, semakin tinggi kadar gula didalam adukan beton
semakin besar nilai slumpnya. Namun peningkatan kelecakan adukan pada kadar
gula 0,3%> dan 0,4% dari berat semen, memberikan tidak baik dimana
terjadinya segregasi dan bleeding.
Penambahan gula juga dapat meningkatkan kuat tekan seiring dengan
pengujian waktu ikatan dan slump. Peningkatan kuat tekan terhadap beton
normal pada umur 7 hari diperoleh pada kadar gula 0,1'%> sebesar 32,11MPa
(meningkat 6,89%). Pada umur 14 hari peningkatan kuat tekan diperoleh pada
campuran 0,1%) sebesar 36,30 MPa (meningkat 9,55%) sedangkan pada umur 28
hari diperoleh kuat tekan maksimum pada kadar gula 0,2% dari berat semen
sebesar 52,01 MPa (meningkat 15,06%) terhadap beton normal. Sehingga dapat
disimpulkan pengaruh kadar gula dapat meningkatkan Waktu ikatan, workability
dan kuat tekan selama masih dibawah kadar optimum, pada penelitian ini
diperoleh kadar optimum yaitu 0,2% terhadap berat semen.
Collections
- Civil Engineering [4187]