dc.description.abstract | Penelitian tentang beton yang diperkuat dengan fibre ("Fibre Reinforced
Concrete") sudah banyak dilakukan, tetapi yang menggunakan fibre bambu
masih sangat sedikit, padahal bambu mempunyai kekuatan yang cukup tinggi,
harganya relatif murah dan mudah didapatkan di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya kuat lentur dan
penyerapan air pada "bamboos fibre cement board". Diharapkan dengan
besarnya angka pori yang ada masih bisa menahan lentur yang maksimal
sehingga didapatkan konstruksi dinding yang ringan dan kuat.
Fibre yang digunakan dalam penelitian ini, berasal dan bambu apus
("Gigantochloa Apus Kurz") yang disayat tipis-tipis dengan ukuran panjang 30
mm dan diameter +1 mm.
Fibre bambu termasuk bahan alami, tidak dapat untuk penggunaaan
jangka panjang, sebab dapat mengalami penyusutan dan menjadi rapuh untuk
jangka waktu tertentu. Untuk memperpanjang usia pemakaian maka sebelum
digunakan sebagai bahan "bamboos fibre cement board", sebaiknya dilakukan
upaya pengawetan.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa :
• semakin tinggi prosentase fibre, "workability"semakin berkurang,
• "bamboos fibre cement board" dengan proporsi 40 % fibre lebih baik mutu
dan kekuatannya dibandingkan dengan proporsi yang lain dan pada proporsi
ini pula kekuatan lenturnya meningkat sebesar 2,96% untuk kondisi jenuh air
dan 16,39% untuk kondisi kering oven dari mutu bahan yang disyaratkan. | en_US |