Show simple item record

dc.contributor.authorYunus Irman Sarif, 91310200
dc.contributor.authorWisnu Fidiarso, 91310176
dc.date.accessioned2020-04-03T11:47:29Z
dc.date.available2020-04-03T11:47:29Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19081
dc.description.abstractJalan yang sudah mantap perlu dipelihara terus menerus (secara rutin) agar tetap mantap selama masa pelayanan. Pada pelaksanaannya pemeliharaan rutin saat ini sudah ditangani secara khusus (tersendiri) dan dilaksanakan secara swakelola oleh Cabang Dinas P.U., maka setiap cabang Dinas P.U. dituntut untuk mampu menyusun program Pemeliharaan Rutin terhadap semua jaringan jalan di wilayah kewewenangannya. Untuk dapat menyusun program Pemeliharaan Rutin dan prioritas penanganannya, diperlukan dukungan data lapangan yang lengkap, yang diperoleh melalui survai kondisi jalan. Besarnya pengaruh suatu kerusakan dan langkah penanganan selanjutnya sangatlah bergantung dari evaluasi yang dilakukan si pengamat. Oleh sebab itu metode atau langkah-langkah yang tepat dalam kegiatan tersebut sangat membantu dalam pengambilan kebijakan penanganannya. Pada metode evaluasi pengamatan secara visual, hal pokok yang menjadi perhatian adalah memberikan penilaian pada suatu aias jalan berdasarkan jenis kerusakan yang terjadi. Sehingga nantinya prioritas penanganan pada masing-masing ruas jalan dapat diketahui. Untuk mendapatkan prioritas penanganan, data berupa luas kerusakan dari tiap jenis kerusakan harus memperhitung bobot kerusakan. Pada tahap evaluasi disini bobot diperhitungkan berdasarkan tingkat kenyamanan, kemungkinan meluas dan pengaruhnya terhadap elemen lain. Nilai kerusakan yang didapat kemudian dianalisa dengan metode korelasi triserial sebaran luas yang akan mengelompokkan data menjadi tiga kelompok secara bertingkat, sehingga merupakan data ordinal buatan. Yaitu prioritas penanganan pertama, kedua dan ketiga. Dengan analisa tersebut diatas maka nilai kondisi dan tingkat penangan dari masing-masing ruas jalan yang merupakan tujuan dari pengamatan ini dapat ditentukan. Dengan adanya tingkat prioritas penanganan berdasarkan kondisi jenis kerusakan pada masing-masing ruas jalan, maka dana yang akan dikeluarkan dapat diperhitungkan secara terprogram. Analisa dari nilai ekonomis memprediksikan berapa biaya yang akan dikeluarkan pada tahun kelima, apabila tiap tahunnya tidak ada pemeliharaan. Dengan adanya pertumbuhan inflasi, jenis kerusakan yang semakin meluas dan pertambahan kerusakan, maka hasil dari analisa ekonomis yang membandingkan antara dilakukan pemeliharaan rutin 1 tahun sekali selama 5 tahun dengan dilakukan pemeliharaan pada tahun kelima. Menunjukkan selisih biaya pada tahun kelima yang lebih besar apabila pemeliharaan dilakukan 5 tahun sekali.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMetode Evaluasien_US
dc.subjectPengamatan Secara Visualen_US
dc.subjectManajemen Pemeliharaan Jalan Kabupatenen_US
dc.subjectStudi Kasus : Jalan Kodya Magelangen_US
dc.titleMetode Evaluasi dengan Pengamatan Secara Visual pada Manajemen Pemeliharaan Jalan Kabupaten (Studi Kasus : Jalan Kodya Magelang)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record