Evaluasi Bullwhip Effect Pada Manajemen Rantai Pasokan (SCM) Untuk Menanggulangi Terjadinya Amplifikasi Variabilitas Permintaan di setiap Saluran (Chanel)
Abstract
Fenomena yang sering terjadi pada supply chain adalah teramplifikasinya
variabilitas permintaan dari chanel downstream ke chanel upstream. Fenomena
ini dinamakan bullwhip effect. Akibat terjadinya bullwhip effect timbul inefisiensi
pada supplychain, antara lain perencanaan produksi dan pengirirnan produk jadi.
Penelitian ini membahas mengenai bullwhip effect yang terjadi pada supply
chain susu yaitu di PT. Sari Husada. Menghitung bullwhip effect, dibagi menjadi
ernpat pengukuran pada dua sekumpulan echelon. Pengukuran pertama analisa
paling detail, dengan mengukur produk dengan outlet. Pengukuran kedua,
permintaan diagregasikan pada outlet. Pengukuran ketiga, permintaan
diagregasikan pada produk. Pengukuran keempat, diagregasikan pada outlet dan
produk yang kesemuanya dilakukan didua chanel supply chain, yaitu distributor
dan retailer.
Hasil pengukuran untuk echolen retailer dengan distributor menghasilkan
nilai ω1(0.97) > ω4 (0.93) dan chanel distributor dengan produsen menghasilkan
nilai ω1,(0.99)> ω (0.90) yang berarti terjadi amphfikasi variabilitas permintaan
disetiap chanel supply chain.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya
bullwhip effect, antara lain: adanya kebijakan harga dalam memberi potongan
harga dan bonus, kebijakan perusahaan dalam pemesanan produk berdasarkan
data histories downstream dibawalmya. Cara untuk mengurangi terjadinya
bullwhip effect, adalah mengurangi variabilitas permintaan, jadwal pengirirnan
produk dengan tepat, memperbaiki kebijakan harga.
Kata kunci: Supply chain, bullwhip effect
Collections
- Industrial Engineering [2224]