Pengaruh Tata Ruang Dalam Bangsal P3/Klas 2 Rumah Sakit Jiwa Tipe A Prof, dr Soeroyo di Magelang terhadap Keselamatan dan Keamanan Pasien Mental Dewasa sebagai Rekomendasi Pra-Rancangan Bangsal Tersebut
Abstract
Pada dasarnya manusia memiliki hubungan yang sangat erat dengan
lingkungan yang melingkupinya, lingkungan dalam hal ini adalah arsitektur.
Hubungan tersebut merupakan hubungan yang saling mempengaruhi.
Lingkungan/ arsitektur memberikan rangsangan/ stimuli yang nantinya
direspon dan dilengkapi sesuai dengan tingkat pengalaman manusia itu
sendiri. Namun pada pasien mental dewasa proses tersebut mengalami
kemunduran yang serius. Adanya penafsiran yang berbeda terhadap
lingkungan yang melingkupinya dalam hal ini adalah tata ruang dalam
bangsal. Sehingga dibutuhkan penyelesaian yang berbeda terhadap tata
ruang dalam tersebut. Penafsiran tersebut dapat menimbulkan
permasalahan keselamatan terhadap kemungkinan melukai dan terlukai
dan kemanan terhadap kemungkinan melarikan diri. Dalam penelitian kali ini sampel yang diambil adalah bangsal P3/Klas
2 di Rumah Sakit Jiwa Prof dr Soeroyo Magelang, yang merupakan bangsal
terlama yang melayani sebagian pasien mental dewasa. Pasien mental
dewasa sendiri merupakan pasien golongan terbesar yang terdapat di
Rumah Sakit Jiwa tersebut.
Selama proses pencarian data, ada dua jenis data besar yang di
obeservasi di lapangan, yaitu data yang bersifat data teknis/fisik bangsal
dan data yang bersifat non teknis/ pola perilaku dari pasien mental dewasa
tersebut. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan tidak
langsung serta komunikasi langsung / wawancara. Melalui dua data besar
tersebut kemudian di lakukan pemetaan perilaku (behavioral mapping)
dan di analisis dengan menggunakan super imposed pada setiap
ruangnya.
Hasil akhir yang nantinya digunakan sebagai rekomendasi prarancangan
bangsal tersebut merupakan rekomendasi pada setiap elemen
tata ruang dalam yang disusun bedasarkan ruang-ruang yang ada pada
bangsal tersebut.
Collections
- Architecture [3656]