Pusat Penitipan Anak di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Tinjauan Khusus Psikologi Perkembangan Anak sebagai Dasar Perencanaan dan Perancangan Landasan Konsepsual Perancangan
Abstract
Seperti halnya kota-kota besar lainnya di Indonesia
Yogyakarta juga mengalami kemajuan diberbagai bidang,
sebagai dampak pembangunan yang digalakkan. Keberhasilan
pembangunan tersebut tidak hanya dilihat dari perubahan
fisik yang bersifat sebagai fasilitas yang mewadahi
aktifitas. Tetapi juga menuntut aktifitas, yang semakin
kompleks dan fariatif dari orang-orang yang ada di
dalamnya, baik secara kelompok, masyarakat, atau individu.
Fenomena di atas tidak hanya membawa perubahan bentuk
fisik wajah kota tetapi bersama itu pula terjadi perubahan
dan pergeseran, baik tatanan sosial, budaya, maupun pola
hidup.
Keluarga, sebagai sebuah skala mikro, tidak terlepas
dari pengaruh tersebut. Hal itu dapat dilihat pada
pergeseran peran orang tua, khususnya ibu dalam sebuah
keluarga. Kalau dahulu, seorang ibu merupakan sosok yang
memiliki aktifitas dengan ruang lingkup rumah, atau yang
lebih dikenal dengan status; pengurus rumah tangga, maka
tidak demikian halnya dengan yang terjadi pada saat
sekarang. Dengan semakin beragam dan berfariasinya
aktifitas manusia, dalam situasi yang serba kompetitif
ini, maka tidak menutup kemungkinan peran aktif seorang
ibu di "luar rumah", yang kemudian menjadi kendala adalah,
di satu sisi, orang tuanya tetap berusaha menjalankan
fungsinya dalam mengasuh dan mendidik anak.
TPA atau Tempat Penitipan Anak, merupakan salah satu
wadah alternatif, sebagai pilihan bagi orang tua yang
aktif di luar rumah. Sebagai sebuah tempat untuk
menitipkan dan mengasuh anak, TPA tidak hanya sebagai
tempat yang hanya berfungsi untuk menjaga dan melindungi
anak, selama berada di lingkungan TPA. Tapi TPA juga
berfungsi sebagai tempat bermain, belajar, dan tempat
pengembangan bakat anak serta tempat terjadinya interaksi
antara anak yang satu dengan anak yang lain.
Untuk dapat mewadahi kegiatan-kegiatan yang ada
didalamnya maka Kompleks Bangunan TPA harus dilengkapi
dengan sarana yang memadai sebagai tempat bermain dan
belajar, serta ditunjang oleh faktor-faktor arsitektural,
yang membuat anak merasa betah dan senang berada dalam
kompleks tersebut, sehingga fungsi Tempat Penitipan Anak
sebagai tempat bermain dan pengembangan bakat dan
kreativitas anak dapat tercapai.
Collections
- Architecture [3648]