Perpusnas DIY Penekanan pada Pembentukkan Kenyamanan para Pengguna Melalui Penghawaan dan Pencahayaan Alami
Abstract
Kegiatan utama yang biasanya terjadi di sebuah perpustakaan adalah membaca.
Berkenaan dengan hal tersebut faktor-faktor pendukung kelancaran kegiatan tersebut
harus diperhatikan. Salah satu faktor tersebut adalah faktor yang berkaitan dengan
masalah penghawaan dan pencahayaan. Dalam hal ini faktor penghawaan dan pencahayaan
secara alami dijadikan pertimbangan utama sebagai pembentuk kenyamanan para pengguna.
Sehingga untuk mencapai kenyamanan penghawaan alami dilakukan dengan memperhatikan
orientasi massa dan bangunan, lansekap, dan tata atur ruang dalam. Sedangkan untuk
mencapai kenyamanan visual melalui pencahayaan alami dilakukan dengan mendesain unsurunsur
bukaan.
Untuk mencapai kenyamanan penghawaan secara alami bangunan diorientasikan
terhadap arah matahari dan angin. Dan hal tersebut akan diketahui bagaimana bentuk
massa bangunan yang dapat meminimalkan radiasi panas yang diterima dan memanfaatkan
hembusan angin dari luar sebagai pembentuk kenyamanan penghawaan di dalam ruang.
Elemen lansekap yang berada di luar bangunan difungsikan sebagai pembentuk kenyamanan
di dalam ruang. Selain kedua hal tersebut pengaturan ruang dalam harus dapat mendukung
terbentuknya kenyamanan itu sendiri. Untuk memaksimalkan pencahayaan alami yang
memanfaatkan sinar pantul matahari maka arah, dimensi, jenis serta elemen bukaan harus
diperhitungkan sedemikian rupa.
Dari analisa terhadap site terpilih maka diketahui arah-arah matahari yang harus
dilakukan penanganan khusus, serta arah angin yang akan dimanfaatkan. Dari kedua hal
tersebut dikeluarkan alternative pemecahan bentuk masa bangunan yang dapat membentuk
kenyamanan pengguna di dalam ruang. Peletakan vegetasi, kolam serta pedestrian
disesuaikan dengan kondisi di site terpilih. Begitu juga dengan penentuan bahan yang
meminimalkan panas, bentuk ruang, warna dan tekstur ruang yang dapat memaksimalkan
pemantulan cahaya. Sedangkan arah bukaan dimaksimalkan pada arah azimuth 94°, I36°,
269 dan 271° yang terdapat banyak sinar matahan. Dimensi bukaan pada ruang baca
diatur berdasarkan standar kebutuhan cahaya di setiap ruang, Jenis dan elemen bukaan
ditentukan berdasarkan pertimbangan kebutuhan cahaya yang berkisar 600-400 LUX
serta kelancaran aliran udara di dalam ruang. Selain hal-hal tersebut struktur bangunan
ditentukan berdasarkan analisa terhadap panas yang diterima.
Selanjutnya dari analisa yang dilakukan dikeluarkan konsep dasar perencanaan dan
perancangan. Bangunan disarankan berbentuk sedarhana dan tipis membujur searah timur barat.
Vegetasi dan elemen lansekap lainnya diletakkan di setiap sisi bangunan dan di pilih
berdasarkan jenis kerimbunan daun, ketinggian dan faktor peneduh yang dihasilkan. Elemen
bukaaan yang dihasilkan diharapkan dapat membantu masuknya cahaya sesuai denqan
standar yang telah ada (600-400 LUX). Struktur bangunan yang dihasilkan dan analisis
termal diterapkan pada ruang-ruang fungsional serta dimaksudkan sebagai salah satu faktor
pendukunq terbentuknya kenyamanan para pengguna.
Collections
- Architecture [3656]