Pengaruh Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Limbah padat Tekstil (Sludge) dan Batu Zeolit terhadap Penurunan
Abstract
Limbah Sludge adalah limbah B3 berbentuk lumpur yang dihasilkan
dan proses pengendapan limbah cair tekstil dan mengandung kapur (CaO)
Limbah Sludge yang dihasilkan oleh PT. SAMITEX selama ini tidak dimanfaatkan
dan dibiarkan menumpuk di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
pabnk PT. SAMITEX. Adanya kandungan zat kapur pada limbah Sludge merupakan
potensi sebagai bahan aditif stabilisasi tanah. Mengantisipasi zat
beracun pada limbah Sludge, digunakan zat pengikat zat beracun yaitu batu
Zeolit, sedangkan tanah yang digunakan sebagai sampel tanah distabilisasi
adalah tanah lempung dari desa Troketon, Klaten, Jawa Tengah.
Pengujian yang dilakukan yaitu uji batas-batas konsisitensi Atteberg
berat Jems, analisis saringan, uji standar proktor, uji tekan bebas dan uji
konsolidasi. Metode pencampuran zat aditif menggunakan metode kering (dry
mix). Adapun variasi sampel adalah tanah asli, tanah asli +Sludge (TS) dan
tanah ash +Sludge +zeolit (TSZ) dengan variasi penambahan aditif 0%, 3%,
5%, 7%, dan 9%. Adapun variasi masa pemeraman yang dipakai adalah 0 hari,
3 hari, 6 hari, 9 hari, dan 12 hari.
Dari hasil pengujian analisis saringan didapatkan bahwa tanah lem
pung Troketon menurut standar klasifikasi tanah USCS termasuk tanah
lempung berlanau (Silly Clay) dengan Indeks Plastis (IP) sebesar 16,96%
sedangkan dari uji proctor standard diperoleh hasil kadar air optimum (Woptᶾ
tanah asli sebesar 24,08% dan berat volume kering tanah sebesar 1,459 gr/cm³
Pada sampel TS 3% mengalami perbaikan konsistensi tanah sebesar 39,36 %
terhadap tanah asli. Peambahan limbah Sludge dengan rasio yang lebih besar
cenderung memperbesar indeks plastisitas tanah, sedangkan pada sampel TSZ
7% terjadi perbaikan konsistensi tanah hingga sebesar 68,63 % terhadap tanah
asli. Pada pengujian tekan bebas diperoleh nilai kuat tekan bebas (qu) untuk
tanah asli sebesar 3,656 kg/cm². Nilai kuat tekan bebas maksimum untuk
sampel TS didapatkan pada pemeraman hari ke-12 dengan rasio campuran
Sludge 5 % sebesar 4,489 kg/cm², lebih besar 22,79 % dari tanah asli
sedangkan untuk sampel TSZ nilai kuat tekan bebas maksimum didapatkan
pada pemeraman hari ke-6 dengan campuran Sludge + Zeolit 7 % sebesar
4,058 kg/cm² , lebih besar 15,21% dari tanah asli. Dari hasil analisis
penurunan konsolidasi pada sampel TS 5% didapatkan pengurangan besar
penurunan sebesar 2,02% dari penurunan tanah asli, sedangkan pada sampel
TSZ 7% didapatkan pengurangan besar penurunan sebesar 62,10% dari
penurunan tanah asli.
Collections
- Civil Engineering [4258]