Kajian Koefisien Debit pada Alat Ukur Debit (Penelitian Laboratorium)
Date
1997Author
Hermawan Isbandi, 84310251
Ghulam Heru Subiyantoro, 87310165
Metadata
Show full item recordAbstract
Koefisien debit (Cd) merupakan angka tak berdimensi sebagai koreksi dari hasil
formulasi matematika debit aliran yang mengalir pada bangunan air terhadap hasil
pengukuran debit aliran. Hasil penelitian dan studi pustaka menunjukkan bahwa nilai
koefisien debit tidak konstan, nilainya bergantung pada beberapa faktor seperti tinggi
bukaan pintupada modelpintu sorong atau tinggi muka air di hulupada model bendung
ambang tajam dan ambang lebar. Sedangkan Francis dan Borda mengambil nilai
koefisien debit konstan.
Penelitian dengan judul "Kajian Koefisien Debit pada Alat Ukur Debit"
merupakan penelitian evaluasi, bertujuan untuk membandingkan nilai koefisien yang
diperoleh di laboratorium dengan koefisien debit standar. Pengukuran debit dilakukan
dengan volume tampungan, hasilnya menunjukkan ada perbedaan antara koefisien debit
pengukuran dengan koefisien debit standar. Perbedaan tersebut diperkirakan karena
terjadi kehilangan tenagapadasistem "outlet", sistem "inlet", loncatair, dankavitasi.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hidrolika, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. Dalam penelitian tersebut digunakan empat
model bangunan air, yaitu pintu sorong , bendung ambang lebar, bendung ambang
tajam, dan bendung ambang "v-notch". Kesalahan relatif pengukuran koefisien debit
pada keempat model tersebut berkisar antara 5,507% sampai 14,545 %dengan
ketelitian pengukuran berkisar antara 85,545%sampai 94,49 %.
Padapintumodel sorong menunjukkan perilaku koefisien debit bertambah besar
sebanding dengan bertambahnya koefisien kontraksi dan berbanding terbalik dengan
tinggi bukaan pintu. Fenomena aliran yangterjadi padahilirpintu adalah loncat air.
Pada model bendung ambang lebar, koefisien debit berbanding lurus dengan
tinggi muka air di hulu. Di ujung ambang menunjukkan aliran berubah tiba-tiba,
perubahan kelengkungan terjadi secara mendadak sehinggga menimbulkan turbulensi di
hilir.
Pada model bendung ambang tajam, koefisien debit berbanding lurus
terhadap tinggimuka air di hulu. Di hilirambang menunjukkan aliran berubah tibatiba.
Pada model bendung ambang "v-notch", koefisien debit berbanding lurus
terhadap tinggi muka air di hulu, dan berbanding terbalik dengan tinggi ambang.
Model "v-notch" yang digunakan memiliki sudut segitigasebesar 25,321°. Di ujung
ambang menunujukkan aliran berubah tiba-tiba, sehingga di hilir model terjadi
kavitasi.
Collections
- Civil Engineering [4187]