Pengaruh Pemadatan dan Pembasahan terhadap Pengembangan (Swelling) Tanah Lempung
Abstract
Umumnya sebagian wilayah di Indonesia terdiri dari tanah lempung
dengan pengembangan (swelling) yang cukup besar (plastisitas tinggi). Sifat
inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada konstruksi
diatasnya, sehingga perlu diketahuj perilaku-perilaku pengembangan tanah
lempung tersebut sebelum diperbaiki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengembangan (swelling) yang terjadi setelah lempung tersebut
dipadatkan berdasarkan Uji Konsolidasi.
Penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengujian sifat fisik dan
batas konsistensi dan tanah asli. Berdasarkan hasil pengujian pemadatan,
dilakukan uji Konsolidasi dan uji Tekan Bebas, kemudian dilakukan pembahasan
dari hasilpengujian.
Dari hasil uji Konsolidasi, diperoleh nilai pengembangan (swelling) untuk
benda uji A sebesar 5,1525 % dengan nilai kepadatan sebesar 1,1168 gr cmᶾ; B
sebesar 5,4575 % dengan nilai kepadatan sebesar 1,1512 gr cmᶾ; C sebesar
5,4836 % dengan nilai kepadatan sebesar 1,1655 gr cmᶾ, D sebesar 3,9772 %
dengan nilai kepadatan sebesar 1,1512 gr cmᶾ; dan E sebesar 3,3326 % dengan
nilai kepadatan sebesar 1,1168 gr cmᶾ. Dan hasil uji Kuat Tekan Bebas,
diperoleh nilai kuat tekan bebas undisturb soil sebesar 0,14560 kg cm², benda uji
Asebesar 1,45168 kg cm², Bsebesar 2,27513 kg cm², Csebesar 2,87614 kg cm²,
D sebesar 2,29410 kg cm² , dan Esebesar 1,20648 kg cm². Nilai kohesi undisturb
soil sebesar 0,055 kg cm², benda uji Asebesar 0,446 kg cm², B sebesar 0,534
kg cm² , C sebesar 0,521 kg cm², D sebesar 0,613 kg cm², dan Esebesar 0,394
kg cm² . Nilai sudut gesek dalam undisturb soil sebesar 16°, benda uji Asebesar
27°, B sebesar 39,7º, C sebesar 50,2°, D sebesar 33,8°, dan E sebesar 23,7º.
Collections
- Civil Engineering [4240]