Show simple item record

dc.contributor.authorTri Rully Martiani, 02521135
dc.contributor.authorLulik Kurniasari, 02521166
dc.date.accessioned2020-03-24T06:37:09Z
dc.date.available2020-03-24T06:37:09Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/18779
dc.description.abstractBengkuang merupakan tanaman merambai, berdaun majemuk yang beranak daun tiga. Kebanyakan masyarakat mengkonsumsi umbinya sebagai buah- buahan yang dimakan segar, dibual rujak atu asinan. Untuk memperoleh umbi yang baik bunga hams selalu dibuang. Umbi bengkuang biasa dimanfaatkan padaindustri dan obat- obatan. Sebelum melakukan pengeringan, umbi bengkuang terlehih dahulu dikupas, dipotong berbentuk slab dengan panjang 2 cm, tebal 2 cm. Setelah itu bengkuang dimasukan ke dalam oven dengan suhu 30°C-60°C dan setiap 10 menit sekali dilakukan penimbangan sampai berat tersebut konstan. Hasil penelitian menunjukkan semakin lama waktu pengeringan maka kandungan air makin berkurang dan kecepatan pengeringan pun berkurang. Semakin kecil kandungan air dalam bahan maka semakin kecil pula nilai koefisien transfer masa. Kondisi optimum pada penelitian ini terjadi pada suhu 55°Cdengan nilai koefisien transfer masa (Ky ) sebesar 0,011181en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMenentukan koefisienen_US
dc.subjecttransfer massa optimumen_US
dc.subjectpengeringan bengkuang pada suhu 30-60°Cen_US
dc.titleMenentukan koefisien transfer massa optimum pada pengeringan bengkuang pada suhu 30-60°Cen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record