Show simple item record

dc.contributor.authorCatur Wijanarko, 06522244
dc.date.accessioned2020-03-23T10:18:33Z
dc.date.available2020-03-23T10:18:33Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/18756
dc.description.abstractmenimbulkan terjadinya keterlambatan barang dan penumpukan barangyang herlebihan di gudang. Hal ini terjadi karena beberapa pihak masih ada yang menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang rahasia. Oleh karena itu, dengan menggunakan model gabungan pemasok-pembeli dengan permintaan probabilistik maka dapat ditentukan berapa ukuran lot gabungan yang optimal dan mengetahui tingkat penghematan yang didapat oleh perusahaan jika mengintegrasikan antara produsen tunggal dan pembeli tunggal. Hasilnya adalah lot pemesanan yang optimal adalah 97,50 unit, jumlah pengiriman yang optimal adalah 2 kali dan reorderpoint adalah 11,61 unit. Penghematan antara kondisi saat ini dengan model tanpa integrasi adalah sebesar 16,14%, kemudian antara kondisi saat ini dengan model dengan integrasi adalah sebesar 24,30%, sedangkan antara model tanpa integrasi dengan model dengan integrasi adalah sebesar 9,73%. Kata Kunci: model gabungan, permintaan probabilistik, dan ukuran lotgabunganen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPenentuan Ukuran Lot Gabunganen_US
dc.subjectSistem Rantai Pasoken_US
dc.subjectPermintaan Probabilistiken_US
dc.subjectBackorderen_US
dc.subjectStudi Kasus di El-Rahma Batik dan Titin Batiken_US
dc.titlePenentuan Ukuran Lot Gabungan Untuk Sistem Rantai Pasok dengan Permintaan Probabilistik dan Backorder (Studi Kasus di El-Rahma Batik dan Titin Batik)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record