Minimasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Dynamic Lot Sizing Models dengan Mempertimbangkan Scrap Factor
Abstract
Dalam bidang industri manufaktur, persediaan merupakan faktor yang
memegang peranan penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap kelancaran jalannya perusahaan. Semakin baik persediaan dari
perusahaan, maka perusahaan akan lebih siap menghadapi permintaan
produksi. Perencanaan persediaan perusahaan yang matang akan meminimasi
biaya persediaan. Setiap perusahaan harus mampu menyediakan produk sesuai
kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Untuk dapat memenangkan
persaingan dalam pemenuhan kebutuhan pelangganya, hal utama yang harus
diperhatikan oleh perusahaan adalah inventory. Salah satu faktor yang
mendorong untuk tercapainya pengendalian inventory yang baik adalah
meminimumkan investasi inventory. Pada studi kasus persediaan di Phia Deva,
akan dihitung dengan Dynamic Lot-Sizing Models (DLS) untuk menentukan
biaya persediaan. Metode yang akan digunakan metode The Silver-Meal
Algorithm, Least Unit Cost {LUC), dan Part Period Balancing (PPB). The
Silver-Meal Algorithm berdasarkan penentuan periode biaya. Least Unit Cost
(LUC) hampir sama dengan The Silver-Meal Algorithm hanya saja penentuan
biaya periodenya berdasarkan penambahan pesanan. Part Period Balancing
(PPB) berdasarkan pendekatan jumlah lot untuk menentukan jumlah
pemesanan berdasarkan keseimbangan antara biaya pesan dan biaya simpan.
Berikut dengan mempertimbangkan scrap factor. Usulan untuk perusahaan
metode yang digunakan adalah LUC, karena mcnghasilkan inventory cost
terkecil sebesar Rp 9,791,487.50 dengan 29kali pemesanan dalam 1tahun.
Kata Kunci : Inventory, Dynamic Lot Sizing Models (DLS), The Silver-Meal
Algorithm (SMA), Least Unit Cost (LUC), Part Period Balancing (PPB),
Scrap Factor, Inventory Cost
Collections
- Industrial Engineering [2220]