Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai Dasar Usaha Perbaikan Proses Manufaktur pada Lini Produksi (Studi Kasus pada PT Indo Furnitama Raya, Pasuruan)
Abstract
PT.Indo Furnitama Raya adalah sebuah perusahaan furnitur yang memiliki mesinmesin
produksi yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan proses produksinya.
Saat ini proses produksi di bagian produksi wood working PT. Indo Furnitama Raya
memiliki masalah yang belum terungkap secara jelas. Hal ini mengakibatkan
penggunaan peralatan menjadi tidak optimal. Untuk itu dilakukan penelitian yang
hertujuan untuk mengukur seberapa besar kinerja peralatan di hagian produksi wood
working serta menganalisisfaktor penyebabnya.
Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan metode pengukuran
efektifitas penggunaan suatu peralatan. Metode ini dikenal sebagai salah satu aplikasi
program TotalProductiveMaintanance (TPM). Perhitungan nilai OEEdilakukan dengan
melakukan pengukuran terhadap tingkat ketersediaan mesin (availability), tingkat kinerja
mesin (performance rate), dan tingkat kualitas dari proses produksi yang dilakukan
(quality rate). Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi kerugian peralatan yang
terjadi. Kemudian mengukur pencapaian nilai OEE pada Uni produksi dalam satu
periode.
Setelah dilakukanpengukuran OEE terhadap mesin moulding diperoleh nilai rata- rata
OEE sebesar 77.12%. Nilai ini masih dibawah standar OEEyang digunakan oleh JIPM
(Japan Institute For Plant Maintenance) yaitu sebesar 85%, sehingga perusahaan perlu
meningkatkan OEE ini dengan menerapkan TPM. Dari analisa Multiple Regression
diketahui bahwa penyebab paling dominan ketidakefektifan peralatan adalah hesarnya
downtime. Dari analisis pareto diketahui bahwa penyebab downtime terbesar adalah
downtime tools dan downtime waiting material.I
Kata Kunci ; Overall Equipment Effectiveness (OEE), Total Productive Maintenance
(TPM), multiple regression
Collections
- Industrial Engineering [2227]