dc.description.abstract | Viest* pada makalahnya yang berisikan ringkasan penelitian
(1960), menyebutkan bahwa faktor penting pada aksi komposit adalah
lekatan antara beton danprofil baja harus tetap ada. Tetapi sampai saat
inipara perencana tidak pernah memperhitungkan adanya lekatan pada
balok komposit bila plat beton-nya didukung oleh profil baja sebagai balok
penyanggah. Gaya geser yang timbul antara beton dan profil baja saat
struktur mengalami lentur, seluruhnya ditahan oleh alat penyambung
geser (shear connector).
Berdasarkan uraian di atas, penyusun ingin mengetahui seberapa
besar tegangan lekatan dan pengruhnya terhadap balok komposit melalui
penelitian di laboratorium. Tangperlu diperhatikan dalam penelitian ini
adalah bagaimana membuat dua macam benda uji, yaitu pada tinjauan
benda uji I seluruh gayageser yang terjadi ditahan oleh shear connector
ditambah lekatan antara beton dan profil baja, sedangkan pada tinjauan
benda uji II diusahakan seluruh gaya geser hanya ditahan oleh shear
connector. Melalui pengujian lentur diharapkan ada perbedaan kuat
lentur dari kedua tinjauan benda uji tersebut.
Berdasarkan analisa hasil pengujian, diperoleh tegangan lekat batas
sebesar 10,3587 kg/cm , hampir mendekati bila digunakan rumus lekatan
izin pada struktur balok komposityangseluruh profil bajanya ditanam ke
dalam beton, yaitu ju = 0,03 fc =7,9337 kg/cm². Meskipun tegangan
lekat pada dasarnya merupakan adhesi antara baja dan beton setelah
beton mengering, lekatan antara balok baja dan beton pada struktur
komposit tidak bisa diasumsikan sebagai lekatan yang mempengaruhi
panjangpenyaluran pada struktur beton bertulang.
Dari hasil penelitian laboratorium ini, temyata lekatan antara
beton dan profil baja dapat meningkatkan kuat lentur balok komposit
hingga14,19% | en_US |