dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana ASNLF berupaya
memerdekakan Aceh dari Indonesia pada tahun 1999-2019. Pertama, pada fase
Hasan Tiro 1999-2005 dan fase Arif Fadillah 2012-2019. ASNLF sebagai gerakan
pembebasan Aceh dari Indonesia mengalami pasang surut dalam perjuangannya
mencari dukungan dari domestik dan internasional. Begitu banyak upaya yang
dilakukan semasa Rezim Soeharto mundur dari jabatannya pada tahun 1998.
Dimulai pasca Rezim Soeharto, ASNLF gencar mempromosikan nilai-nilai dari
gerakannya, sebagai upayanya mencari simpati masyarakat hingga menarik
dukungan masyarakat Aceh untuk telibat aktif di dalam gerakan ini. Namun, setelah
perdamaian terjadi pada tahun 2005, gerakan ASNLF kembali aktif pada tahun
2012 karena menganggap perjanjian MoU Helsinki bukan representasi dari
ASNLF. Dengan demikian, gerakan ASNLF resmi aktif kembali sampai saat ini
dengan misi yang justru berbeda di banding ASNLF sebelum MoU Helsinki. Lalu,
ASNLF juga menarik aktor-aktor penting seperti UNPO dan PBB selama proses
mereka ingin memerdekakan Aceh. Penelitian ini penting dibahas untuk melihat
sejuah mana naik turunnya gerakan ASNLF dalam upanya memerdekakan Aceh
dari Indonesia yang mana pada masa tersebut Pemerintah Indonesia mulai
melakukan pendekatan soft power kepada gerakan ini. | en_US |