Show simple item record

dc.contributor.advisorGeradi Yudhistira S.Sos., M.A.
dc.contributor.authorApriandi, 14323115
dc.date.accessioned2020-02-27T01:33:07Z
dc.date.available2020-02-27T01:33:07Z
dc.date.issued2019-11-25
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/18447
dc.description.abstractPembahasan tentang isu lingkungan dewasa ini menjadi hal yang sangat layak untuk dijadikan acuan. Kerusakan lingkungan menjadi pemicu berbagai negara untuk menyatakan komitmennya terhadap konservasi lingkungan, melalui ratifikasi perjanjian di agenda COP 22, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisinya hingga tahun 2022. Namun tindakan Pemerintah Indonesia dilapangan seolah bertolak belakang dengan cita – cita tersebut, terkhusus ketika berbicara tentang penerbitan izin industri semen yang menjadi kontributor pencemaran lingkungan yang cukup besar di Indonesia. Berangkat dari hal tersebutlah Walhi sebagai perwakilan FOE di Indonesia kemudian mengambil peran. Industri semen di Indonesia dianggap sangat perlu untuk mendapatkan perhatian khusus, hal tersebut dikarenakan pabrik semen menggunakan batu gamping sebagai bahan utamanya ditambah lagi ekstraksi dari batu gamping kerap dilakukan di kawasan karst, sementara kawasan karst mampu menyerap serta mengendapkan karbon dioksida, mengekstrak kawasan karst sama saja artinya dengan melepaskan karbon yang telah ditampung selama ini.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTransnational Advocacyen_US
dc.subjectKawasan Bentang Alam Karsten_US
dc.subjectWalhien_US
dc.subjectFOEen_US
dc.titleANALISIS PERAN WALHI DALAM ADVOKASI PENCEGAHAN EKSPLOITASI KAWASAN KARST OLEH INDUSTRI SEMEN DI INDONESIAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record