Show simple item record

dc.contributor.advisorKarina Utami Dewi, S.IP., M.A
dc.contributor.authorAlhamda Bachzan, 14323036
dc.date.accessioned2020-02-26T07:44:19Z
dc.date.available2020-02-26T07:44:19Z
dc.date.issued2019-12-10
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/18439
dc.description.abstractIsu sengketa maritim telah banyak terjadi di publik internasional. Isu tersebut tak jarang antar banyak negara. Isuini dapat menimbulkan konflik antar regional dan dapat merusak hubungan diplomatik antar negara. Kasus sengketa maritim kebijakan perluasan wilayah pelabuhan Johor adalah salah satunya. Konflik ini terjadi antara Malaysia dan Singapura. Dimana, Malaysia mengganggap wilayah yang menjadi acuan untuk perluasan merupakan masih menjadi territorial mereka. Inilah yang menjadi kecaman serta protes keras dari Singapura. Akibatnya, Malaysia merasa terancam dan perlu adanya tindakan tepat atas reaksi Singapura agar menjaga kepentingan nasional mereka. Faktor yang membuat Malaysia merasa adanya ancaman dari Singapura antara lain, faktor politik serta ekonomi yangmereka rasakan. Untuk itu, penulis akan menganalisis menggunakan konsep pendekatan Security milik Barry Buzan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMalaysiaen_US
dc.subjectSingapuraen_US
dc.subjectSengketa Maritimen_US
dc.subjectPendekatan Securityen_US
dc.subjectBarry Buzanen_US
dc.titleSENGKETA KEBIJAKAN PELABUHAN JOHOR MALAYSIA DAN SINGAPURA PADA TAHUN 2018en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record