Analisis Kebijakan Arab Saudi Terkait Blokade Qatar Ditinjau Dari Perspektif Decision Making
Abstract
Dinamika hubungan Arab Saudi dan Qatar dari masa ke masa selalu menarik untuk dibahas. Hubungan antara keduanya sudah mulai mengalami kerenggangan sejak tahun 1990-an. Saat itu, Qatar dipimpin oleh pangeran Hamad bin Khalifa Al Thani yang pandangannya tentang masa depan Qatar berbeda dengan ayahnya yang pro terhadap Arab Saudi. Saat ini hubungan keduanya mulai renggang kembali, disebabkan oleh keberpihakan Qatar terhadap Iran dan organisasi Ikhwanul Muslimin. Merespon hal tersebut, Arab saudi kemudian melakukan blokade terhadap Qatar pada sektor darat, laut dan udara yang mana fenomena ini sering disebut sebagai krisis Teluk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan blokade Arab Saudi terhadap Qatar tersebut melalui perspektif Decision Making. Dengan menggunakan teori diatas, penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi Arab Saudi dalam mengeluarkan kebijakan blokade terhadap Qatar. Dua faktor tersebut adalah faktor nasional dan faktor internasional. Faktor nasional meliputi keadaan domestik Kerajaan Arab Saudi yang mendorong negara itu untuk mengeluarkan kebijakan blokade tersebut. Sedangkan faktor internasional meliputi bagaimana keadaan di lingkup internasionalnya yang dalam hal ini adalah kawasan Timur Tengah yang membuat Arab Saudi harus mengeluarkan kebijakan tersebut, dalam tulisan ini dijelaskan bahwa hubungan Qatar dan Iran dan Ikhwanul Muslimin.
Collections
- International Relations [502]