ANALISIS MULTIPARAMETER BIOSIGNAL PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK USIA LANJUT TANPA DIABETES MELITUS
Abstract
Biosignal mampu memberikan informasi mengenai kondisi tubuh, termasuk kondisi
fisiologis penderita stroke iskemik. Regulasi darah di dalam otak diatur melalui mekanisme
Cerebral Autoregulation (CA). Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk
mengetahui mekanisme ini adalah kecepatan aliran darah (Blood Flow Velocity/BFV) dan
tekanan tekanan darah (Blood Pressure/BP). Stroke juga berkaitan dengan aktivitas sistem
saraf, yang direpresentasikan melalui Heart Rate Variability (HRV). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan ketiga biosignal tersebut dan pengaruhnya terhadap fisiologis
penderita stroke iskemik. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok (20 stroke dan 20
control). Data BFV didapatkan pada bagian Middle Cerebral Artery (MCA), BP didapatkan
melalui arteri lengan pada bagian atas, dan elektrokardiogram dengan 3 lead dipasang di
bagian dada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara BP dan BFV
pada kelompok control (p-value < 0.05; r = -0.574). Korelasi ini tidak ditemukan pada
kelompok stroke. Sebaliknya hubungan antara BP dan HRV hanya ditemukan pada
kelompok stroke, yang disebabkan oleh tingginya aktivitas saraf simpatetik (p-value < 0.05
dan r > 0.4) pada parameter SDRR, RMSSD, CVRR, LF, dan SD1. Pada kelompok control,
tidak terdapat hubungan antara HRV dengan BP. Hubungan antara BFV dan HRV pada
kelompok control tidak ditemukan secara statistik, namun pada kelompok stroke, hubungan
ini terlihat pada parameter LF dan Rasio LF/HF (p-value < 0.05; r > 0.4). Berdasarkan
temuan dari penelitian ini, parameter yang dapat digunakan untuk menjelaskan karaketeristik
penderika stroke di semua posisi adalah MeanRR, VLF, dan LF.