Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Farida Hayati, M.Si., Apt
dc.contributor.authorRAHMIDA FADHLIA, 15613038
dc.date.accessioned2020-02-05T08:20:13Z
dc.date.available2020-02-05T08:20:13Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17948
dc.description.abstractGagal ginjal kronik merupakan suatu penyakit ginjal yang kehilangan fungsi secara progresif yang ditandai dengan perubahan struktur normal ginjal secara bertahap. Hemodialisis atau cuci darah merupakan sebuah terapi yang dijalani oleh pasien gagal ginjal kronik untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah melemah untuk mempertahankan masa hidup pasien sehingga hemodialisis dilakukan seumur hidup. Hal tersebut menyebabkan tingginya biaya pengobatan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. Pada era Jaminan Kesehatan Nasional pembiayaan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan menggunkan tarif Indonesia Case Based Group (INA-CBG’s), tetapi seringkali biaya riil lebih besar dari tarif INA-CBG’s. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terapi pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis, mengetahui selisih biaya riil dengan tarif INA-CBG’s, mengetahui biaya medis langsung berdasarkan perspektif rumah sakit serta mengetahui faktor sosiodemografi yang berpengaruh pada outcome klinis untuk pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis pada pasien rawat jalan JKN di RSUD Panembahan Senopati. Metode penelitian dilakukan secara cross sectional yang bersifat observasional deskriptif dan analitik menggunakan metode chi-square dengan software SPSS. Bahan penelitian berupa rekam medic dan data biaya dari bagian keuangan. Data penelitian diambil melalui Lembar Pengumpulan Data dengan subjek penelitian adalah semua populasi yang termasuk kriteria inklusi sebanyak 190 pasien dengan total kasus 1434. Gambaran terapi pasien adalah pemberian Epodion ® (rh-Erythropoetin alfa) sejumlah 120 pasien. Total biaya riil dengan tarif INA-CBG’s terdapat selisih positif Rp 124. 878.589 dengan jumlah kasus 1434. Rata-rata biaya medis langsung (N-3-15-0) per tiap kunjungan pasien sebesar Rp 1.691.508 dengan biaya tertinggi pada biaya hemodialisis dan farmasi obat yaitu Rp 683.473 (86,29%) dan Rp 71.005 (8.66%). Faktor sosiodemografi yang berpengaruh pada outcome klinis pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis dari hasil uji chi-square diketahui adalah pendidikan dan pekerjaan terhadap nilai tekanan darah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectGagal Ginjal Kronisen_US
dc.subjectHemodialisisen_US
dc.subjectBiaya Medis Langsungen_US
dc.subjectINA- CBG’sen_US
dc.subjectOutcome Klinisen_US
dc.titleANALISIS BIAYA PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS DENGAN HEMODIALISIS PADA PASIEN RAWAT JALAN JKN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2019en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record