STUDI PENGGUNAAN OBAT UNTUK TERAPI HIPERURISEMIA DAN ATAU GOUT DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2017-2018
Abstract
Gout merupakan suatu penyakit yang terjadi adanya peradangan akibat
endapan asam urat pada sendi dan jari. Pasien gout dikaitkan dengan
hiperurisemia karena pada pasien gout mengalami peningkatan kadar asam urat
(hiperurisemia) Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan bahwa penyakit asam urat di Indonesia dengan diagnosis tenaga
kesehatan sebesar 11,9%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan
obat terapi hiperurisemia dan atau gout di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dari 82 pasien berjenis kelamin laki-laki sebesar 58,53 %
dan pasien berjenis kelamin perempuan 41,46%, pasien dengan usia < 40 tahun
sebesar 3,66 %, dan pasien dengan usia > 40 tahun sebesar 96,34, pekerjaan
pensiunan 17,07 %. Manifestasi klinik yang banyak dialami pasien seperti nyeri
56,09 %, bengkak 8,53 %, kesemutan 15,85 %, kemerahan 2,44 % dan adanya
gangguan gerak sendi 53,66 %. Pasien mendapatkan beberapa variasi obat dengan
golongan terbanyak adalah antihiperurisemia dan gout golongan xantin oksidase
inhibitor oral 100 % yaitu allopurinol dan antiinflamasi golongan NSAID seperti
Na diklofenak 9,75 %. Hasil kesesuaian penggunaan obat penurun asam urat
pasien hiperurisemia dan atau gout adalah sebanyak 4,87% (4 pasien) tidak tepat
dosis pemberian allopurinol, 3,66% (3 pasien) tepat dosis pemberian allopurinol
dan 91,46% (75 pasien) dianggap memiliki fungsi ginjal normal.
Collections
- Pharmacy [1481]