| dc.description.abstract | Kebutuhan akan isopropyl benzene khususnya di Indonesia dari tahun ke tahun
semakin bertambah. Isopropyl benzene terbuat dari reaksi antara propylene dan
benzene dengan bantuan katalis asam phospat. Pabrik isopropyl benzene merupakan
pabrik yang beresiko tinggi karena tekanan dan suhu operasi yang tinggi (tekanan 18
atm dan suhu operasi 275°C). Pabrik isopropyl benzene ini direncanakan didirikan di
Kota Cilegon, Banten. Pabrik dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun akan
didirikan di atas tanah seluas 12499 m 2 . Bahan baku yang diperlukan adalah
propylene sebanyak 31785,287 ton/tahun serta benzene sebanyak 12390,140
ton/tahun. Pegawai sebanyak 168 orang dan pabrik beroperasi selama 24 jam/hari
atau selama 330 hari/tahun. Untuk utilitas yang dibutuhkan yaitu air pendingin
sebanyak 277315,8083 kg/jam, air domestik sebanyak 1771 kg/jam serta kebutuhan
steam sebesar 9182,1738 kg/jam. Sedangkan untuk kebutuhan listrik sebesar 380
KWh yang bisa didapat dari PLN serta cadangan dari generator. Dari evaluasi
ekonomi didapatkan modal tetap Rp 659.097.044.560 dan modal kerja sebesar Rp
603.891.319.714. Keuntungan sebelum pajak Rp 235.310.567.098 serta keuntungan
setelah pajak Rp 117.655.283.549. Untuk hasil Break Event Point (BEP) sebesar
42,63%, Shut Down Point (SDP) sebesar 38,66% dan Discounted Cash Flow of
Return (DCFR) sebesar 10,87%. Untuk hasil Return On Investment sebelum pajak
(ROIb) sebesar 57,86% (ROIb untuk pabrik beresiko tinggi >44%). Serta return on
invesment sesudah pajak (ROIa) sebesar 28,93%. Untuk hasil Pay Out Time sebelum
pajak (POTb) sebesar 1,7 tahun (POTb untuk pabrik beresiko tinggi < 2tahun). Untuk
pay out time setelah pajak (POTa) sebesar 3,44 tahun. Berdasarkan hasil yang didapat
dari evaluasi ekonomi dapat disimpulkan jika pabrik isopropyle benzene dengan
kapasitas 30.000 ton/tahun layak didirikan. | en_US |
