Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Bambang Sugiantoro, M.T.
dc.contributor.authorAndi Irawan, 17917104
dc.date.accessioned2020-02-03T04:56:04Z
dc.date.available2020-02-03T04:56:04Z
dc.date.issued2019-11
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17836
dc.description.abstractTeknologi sering digunakan dalam kasus kriminal, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya bukti elektronik dalam kasus kriminal seperti korupsi, penipuan, pencurian, dan lainnya. Bukti yang biasa ditemukan dalam bukti digital biasanya berupa file dalam bentuk dokumen, gambar, audio, video, dan lainnya. Untuk mendapatkan bukti-bukti ini, perlu memiliki proses analisis yang berbeda di setiap karakteristik bukti digital yang ditemukan, misalnya penemuan bukti digital dalam bentuk audio harus melalui prosedur yang sesuai dengan Standart Operational Procedure (SOP) untuk penanganan audio forensik, karena rekaman suara seseorang memiliki karekter dengan pengucapan kosakata yang berbeda - beda, pengucapan yang tidak jelas dan memiliki banyak noice, perlu adanya penanganan khusus untuk mendapatkan akurasi analisa yang maksimal. Proses secara umum untuk menganalisis audio forensik, diperlukan sejumlah pendekatan analisis statistik yang digunakan, diantaranya analisis statistik Pitch, formant bandwidth, likelihood Ratio (LR), Analisis Statistik Anova, Analisis Graphical Distribution, dan analisis Spectrogram, atau sering disebut dengan metode konvensional. Selain metode tersebut, beberapa saksi ahli juga menggunkan metode lain untuk proses audio forensik yaitu metode Itakura-Saito Distance. Metode ini menggunakan model speech processing yang berfungsi untuk mengukur perbedaan antara spectrum suara asli dan spectrum perkiraan suara yang diduga memiliki kemiripan. Dengan adanya beberapa saksi ahli yang menggunakan metode yang berbeda, maka dilakukan perbandingan metode dengan tujuan untuk meningkatkan akurasi pada proses audio forensik. Beberapa metode tersebut memiliki perbedaan diantarnya metode konvensional memiliki beberapa analisa diantaranya adalah pitch, formant, likelihood, graphical distribution, dan spectrogram, sedangkan metode speech processing hanya menganalisa nilai formant dan memvisualisai kedalam bentuk grafik. Analisa tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu bukti digital yang ditemukan proses investigasi terutama barang bukti digital dengan bentuk rekaman suara, memiliki karakter yang berbeda – beda, belum tentu memiliki kualitas yang baik, selain itu metode konvensional dengan metode speech processing memiliki perbedaan dalam pengolahan terhadap rekaman barang bukti (unknown) dengan rekaman suara pembanding (known), diantaanya adalah metode konvensional dengan analisa manual statistik memiliki beberapa analisa diantaranya adalah pitch, formant, likelihood, graphical distribution, dan spectrogram, sedangkan metode speech processing hanya menganalisa nilai formant dan memvisualisai kedalam bentuk grafik. Hal ini mengakibatkan analisa menggunakan metode konvensioal membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode Itakura- Saito Distance, akan tetapi metode konvensional mampu menganalisa rekaman suara dengan lebih detail dibandingkan dengan metode Itakura-Saito Distance.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPitchen_US
dc.subjectFormanten_US
dc.subjectSpectrogramen_US
dc.subjectAudioen_US
dc.subjectItakura-saitoen_US
dc.subjectDistanceen_US
dc.subjectlikelihooden_US
dc.subjectGraphicalen_US
dc.subjectDistributionen_US
dc.titlePerbandingan Metode Itakura-Saito Distance dan Manual Statistik (Pitch, Formant, Spectrogram) untuk Akurasi Identifikasi Suara pada Audio Forensiken_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record