Penggunaan Metode Statis Dan Live Forensik Pada UAV Untuk Mendapatkan Bukti Digital

Abstract

Pada beberapa tahun terakhir ini, penggunaan UAV oleh warga sipil meningkat dengan pesat, presentasi total penjualan terus meningkat pesat setiap tahunnya, penjualan drone pada tahun 2020. Dengan peningkatan sebesar itu, kemungkinan terjadinya penyalahgunaan UAV dalam melakukan tindak kejahatan semakin besar. Melalui analisis forensik data dengan menggunakan metode static forensic dan live forensic untuk mendapatkan data yang memungkinkan untuk digunakan sebagai barang bukti digital. Diharapkan dapat menggali informasi yang bisa digunakan sebagai barang bukti digital pada UAV dan kontroler, serta mengetahui karakteristik bukti digital pada UAV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti digital pada UAV, perangkat smartphone yang digunakan sebagai kontroler UAV memiliki peranan yang sangat penting dalam investigasi. Karena di dalam perangkat kontroler terdapat semua informasi yang bisa ditemukan pada media lainnya, sedangkan informasi bukti digital yang terdapat pada smartphone hanya memiliki 50% informasi dan 33.4% informasi yang terdapat pada memori UAV sisanya 16.6% informasi yang terdapat pada kartu memori kamera. DJI Phantom 4 Advanced selalu menyimpan data koordinat GPS di dalam LOG penerbangannya, data tersebut selalu disimpan bahkan ketika mode penerbangan yang digunakan tidak menggunakan sinyal GPS untuk stabilitasnya. Dikarenakan selalu menggunakan GPS pada penerbangannya, file gambar maupun video yang diambil menggunakan kamera pesawat pasti memiliki koordinat lokasi GPS pada metadata di dalamnya.