ESTIMASI SUMBER PENCEMAR DAN BEBAN PENCEMAR SUNGAI WINONGO (SUB DAS BAGIAN BARAT-HILIR)
Abstract
Sungai Winongo merupakan salah satu sungai yang mengalir di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai ini memiliki panjang ± 41, 3 Km serta luas daerah aliran sungai ± 118 Km2. bermata air di Lereng Gunung Merapi dan bermuara di Sungai Opak. Sungai Winongo dari hulu ke hilir melalui tiga wilayah administrasi yaitu Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Sungai Winongo memiliki peran vital sebagai penunjang kehidupan sosial penduduk di sekitarnya seperti sumber air baku untuk minum, industry dan pertanian. beberapa kegiatan yang dilakukan masyarakat menyebabkan Sungai Winongo tercemar. Pencemaram terjadi dikarenakan banyaknya aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat kemudian menghasilkan limbah cair yang dibuang tanpa adanya strategi pengelolaan yang baik sehingga mengakibatkan ekosistem dan biota yang terdapat di sungai winongo menjadi rusak. untuk meminimalisir adanya pencamaran di Sungai Winongo dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi serta inventarisasi sumber-sumber pencemar yang berpotensi mencemari Sungai Winongo di sepanjang DAS Winongo. Penelitian ini diawali dengan mencari data primer seperti mengumpulkan sumber data pencemar yang ada serta data sekunder penunjang penelitian seperti tata guna lahan di DAS Winongo segmen Hilir-Barat. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan data DLHK Provinsi DIY pada tahun 2012. Ditemukan adanya lonjakan industri yang mulanya 13 menjadi 145 unit industri. Beban pencemar tertinggi dikategorikan menjadi 2 yaitu Diffuse source dan Point source dimana parameter diffuse source tertinggi dihasilkan oleh Kabupaten Bantul dengan nilai BOD, COD serta TSS masing-masing sebesar 553,3 Kg/hari, 759,7 Kg/hari dan 524,3 Kg/hari serta beban pencemar point source yang tertinggi dihasilkan oleh industri Laundry dengan nilai BOD 29,4 Kg/hari, COD 56,9 Kg/hari dan TSS 9,56 Kg/hari.
Collections
- Environmental Engineering [1429]