PERBANDINGAN BIAYA BALOK UNTUK PELAT LANTAI KONVENSIONAL DAN BALOK UNTUK PELAT LANTAI PRACETAK (COST COMPARISON BETWEEN BEAM FOR CAST IN SITU SLAB AND BEAM FOR PRECAST SLAB)
Abstract
Pembangunan gedung bertingkat tinggi dapat dikerjakan dengan cara konvensional maupun
pracetak. Metode pracetak mempunyai beberapa keunggulan, yaitu mengurangi pemakaian
perancah dan bekisting. Setiap elemen struktur dapat dikerjakan dengan cara pracetak, termasuk
pelat lantai. Salah satu produk pracetak untuk lantai adalah hollow core slab (HCS).
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan membandingkan pengaruh antara
penggunaan pelat konvensional dengan pelat pelat pracetak hollow core slab (HCS) terhadap desain
dan biaya balok pada proyek pembangunan gedung magister profesi psikologi Universitas Islam
Indonesia. Balok untuk pelat lantai konvensional mengikuti desain eksisting pada proyek, sedangkan
balok untuk pelat lantai pracetak didesain dengan mutu beton dan mutu baja tulangan yang sama
dengan data proyek. Yang membedakan hanya beban mati pelat lantai, dimana berat sendiri pelat
lantai pracetak HCS lebih ringan daripada berat sendiri pelat lantai konvensional.
Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya total balok untuk pelat lantai konvensional sebesar
Rp. 318.021.894,33 sedangkan biaya total balok untuk pelat lantai pracetak hollow core slab sebesar
Rp. 327.927.248,25. Sehingga, balok untuk pelat lantai pracetak hollow core slab lebih mahal
9.905.353,93 atau 3% daripada biaya pekerjaan balok untuk pelat konvensional.
Collections
- Civil Engineering [4205]