| dc.description.abstract | Pernikahan sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah merupakan suatu ikatan lahir batin yang suci antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan terbentuknya suatu keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Seperti manusia pada umumnya, penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk menikah dan membentuk keluarga. Terwujudnya keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah harus didukung dengan pemenuhan hak dan kewajiban setiap anggota keluarga. Namun, pada pasangan penyandang disabilitas tentu memiliki beberapa keterbatasan yang menghambat mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsep keluarga sakinah, mawaddah, warahmah pada keluarga pasangan penyandang disabilitas berdasarkan tinjauan maqa>s}id syari>’ah, serta upaya dan faktor penghambat dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah pada pasangan penyandang disabilitas. Penelitian dilakukan di Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi, studi literatur serta wawancara kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan pasangan penyandang disabilitas telah memenuhi enam perlindungan yang ada dalam maqa>s}id syari>’ah yaitu perlindungan agama, jiwa, harta, akal, keturunan, dan kehormatan. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah yaitu melakukan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan dan saling membantu apabila merasa kesulitan, menjalani kehidupan dengan penuh semangat, sabar dalam menghadapi cobaan, menjalin komunikasi yang baik, memiliki niat yang kuat dalam berkeluarga, memiliki keberanian dan rasa percaya diri, serta senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Sedangkan faktor penghambat yang dialami yaitu kesulitan dalam mencari nafkah, memiliki momongan, serta memenuhi keinginan seperti manusia normal. | en_US |
