Show simple item record

dc.contributor.advisorDra. Kamariah Anwar M.S
dc.contributor.advisorAchmad Chafidz Mas Sahid, S.T., M.Sc.
dc.contributor.authorFitratur Rahman, 15521099
dc.contributor.authorM. Naufal Yusril Ihza, 15521229
dc.date.accessioned2020-01-22T08:48:06Z
dc.date.available2020-01-22T08:48:06Z
dc.date.issued2019-11-07
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17310
dc.description.abstractN-butil oleat banyak digunakan pada industri plastik sebagai plasticizers dan polyester yang berfungsi untuk menurunkan viskositas leburan dan fleksibilitas plastik. Untuk memenuhi kebutuhan ekspor, maka dirancang pabrik n-butil oleat dengan kapasitas 15.000 ton/tahun dengan bahan baku asam oleat sebanyak 1685,016 kg per jam produk dan n-butanol sebanyak 2265,856 kg per jam produk dengan bahan pendukung katalis asam sulfat diperlukan sebanyak 4,2393 kg per jam produk dengan pertimbangan beberapa faktor, diantaranya aspek penyedia bahan baku, letak dan sarana transportasi, tenaga kerja, ketersediaan utilitas, serta pemasaran menjadi alasan pembangunan pabrik di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. N-butil oleat dihasilkan dari reaksi esterifikasi asam oleat dan n-butanol dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada suhu 120 °C dan tekanan 1 atm. Hasil keluaran reaktor masuk ke netralizer untuk menetralisasi katalis asam sulfat dengan natrium hidroksida menjadi natrium sulfida. Hasil keluaran netralizer masuk ke dekanter untuk memisahkan fase ringan berupa asam oleat, butanol dan butil oleat, sedangkan fase berat berupa natrium sulfida dan air yang akan masuk ke UPAL. Selanjutnya hasil atas fase ringan dekanter masuk ke evaporator 1 untuk memisahkan butanol yang akan di recycle ke reaktor dengan hasil keluaran dekanter. Hasil atas keluaran evaporator 1 masuk ke evaporator 2 unruk memisahkan produk butil oleat dengan hasil keluaran evaporator 1. Hasil atas evaporator 2 masuk ke tangki produk sedangkan hasil bawah evaporator 2 masuk ke UPAL. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 46774,1993 kg per jam yang diperoleh dari air sungai Bengawan Solo, penyediaan uap air jenuh sebesar 1937,643 kg per jam yang diperoleh dari boiler, kebutuhan bahan bakar berupa solar sebesar 13.1282 liter/jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan sebuah generator set sebesar 472,71 kW sebagai cadangan. Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 179 orang yang terdiri atas karyawan shift dan non shift. Pabrik akan didirikan pada tahun 2022 dan akan beroperasi tahun 2023. Harga bahan baku asam oleat US$ 3,5/kg, bahan baku n-butanol US$ 2/kg, dan bahan baku pendukung asam sulfat US$ 2,4/kg, dan bahan baku pendukung natrium hidroksida US$ 0,5/kg, harga jual produk n-butil oleat US$ 15/kg. Hasil analisis kelayakan menunjukkan Return of Investment (ROI) sebelum pajak 52,71% dan setelah pajak 26,35%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,59 tahun dan setelah pajak 2,75 tahun, Break Even Point (BEP) 41,28%, Shut Down Point (SDP) 30,13% dan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 10,39%. Berdasarkan analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik n-butil oleat dengan kapasitas 15.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya di Indonesia.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAsam Oleaten_US
dc.subjectButanolen_US
dc.subjectButil Oleaten_US
dc.titlePRARANCANGAN PABRIK KIMIA n-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN n-BUTANOL DENGAN KATALIS H2SO4 MELALUI PROSES ESTERIFIKASI DENGANKAPASITAS 15.000 TON/TAHUNen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record