Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Dulmalik, M.M.
dc.contributor.advisorDr. Khamdan Cahyari, S.T., M.Sc.,
dc.contributor.authorAnnisa Alvi R, 15521217
dc.contributor.authorDika Puji R, 15521265
dc.date.accessioned2020-01-22T07:53:24Z
dc.date.available2020-01-22T07:53:24Z
dc.date.issued2019-11-20
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17306
dc.description.abstractYogyakarta merupakan salah satu provinsi yang padat akan penduduknya. Sehingga produksi limbah akan meningkat sebanding dengan meningkatnya penduduk. Beberapa limbah yang belum menjadi perhatian masyarakat saat ini yaitu limbah buah-buahan juga limbah peternakan. Limbah peternakan yang saat ini tidak banyak diperhatikan yaitu limbah peternakan ayam. Di samping hal itu, populasi ayam ternak di Yogyakarta juga terus meningkat, terlebih di daerah Kulon Progo. Salah satu upaya dalam pemanfaatan limbah-limbah tersebut agar dapat dimanfaatkan yaitu dengan menciptakan sumber energi alternatif yang dapat dan mudah diperbaharui. Sumber energi tersebut umumnya dikenal dengan istilah biogas. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena gas metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Oleh karena itu, pabrik biogas ini perlu dirancang. Desain pabrik kimia biogas ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gas metana di Yogyakarta. Kotoran ayam dari daerah Kulon Progo dan limbah buah dari Pasar Induk Buah di Yogyakarta, digunakan sebagai bahan mentah dalam produksi biogas. Pabrik ini akan dibangun di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pabrik ini beroperasi secara kontinu selama 330 hari/tahun, dengan kapasitas limbah organik sebesar 89.371 ton / tahun dan menghasilkan produk biogas dengan kapasitas 5.748 ton/tahun. Limbah yang dihasilkan adalah limbah padat organik yang dapat digunakan sebagai pupuk. Pabrik ini direncanakan dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Proyek ini menyimpulkan bahwa pabrik tersebut layak secara finansial. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi, kita dapat melihat bahwa persentase Break Even Point (BEP) adalah 45,48 %, Return on Investment (ROI) sebelum pajak adalah 23,25% dan setelah pajak adalah 11,16%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 3,10 Tahun dan setelah pajak adalah 4,96 tahun, Shut Down Point (SDP) 17,34%, laba sebelum pajak adalah Rp 88.097.866.524 dan laba setelah pajak adalah Rp 42.286.975.932.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKotoran Ayamen_US
dc.subjectLimbah Buahen_US
dc.subjectBiogasen_US
dc.titlePRARANCANGAN PABRIK BIOGAS DARI KOTORAN AYAM DAN LIMBAH BUAH DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 89.371 TON/TAHUNen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record