Show simple item record

dc.contributor.authorAlam, Firman Prakarsa
dc.date.accessioned2017-01-04T07:10:23Z
dc.date.available2017-01-04T07:10:23Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1705
dc.description.abstractSetelah mengalami krisis moneter, perekonomian Indonesia mulai bangkit kembali dengan indikutor rendahnya tingkat inflasi, yaitu sebesar 2,54 % pada tahun 1999, dan optimisnya pemerintah dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,4 % pada tahun 2000. Hal itu diharapkan dapat memacu industri jasa konstruksi untuk bangkit, demikian juga industri pendukungnya, misalnva industri beton siap pakai. Pada penelitian kali ini, penulis melakukan evaluasi investasi dengan metode analisis finansial pada perusahaan beton siap pakai di Yogyakarta. Perusahaan tersebut (PT. Jaya Readymix Yogyakarta) didirikan pada awal tahun 1992 dan merupakan cabang perusahaan sejenis yang berkantor pusat di Jakarta. Investasi awalnya sebesar Rp.2.558.350.000,00 yang merupakan joint venture antara PT. Pembangunan Jaya dan PT Boral Australia dengan persentase saham masing–masing sebesar 50%. Untuk mengevaluasi perkembangan modal yang telah diinvestasikan digunakan ukuran-ukuran finansial yang meliputi tingkat pengembalian investasi (TPI), tingkat pengembalian modal sendiri (TPMS), menghitung titik impas (Break Event Point) serta Net Present Value (NPV) perusahaan. Dan analisis finansial yang dilakukan, didapatkan bahwa tingkat pengembalian investasi (TPI) dianggap layak pada tahun 1999 karena nilai TPI positif, dan perusahaan mendapat keuntungan sebesar 5,659 % dari nilai investasi yang dipakai. Tingkat pengembalian modal sendiri (TPMS) dianggap layak karena positif pada tahun 1999 dan perusahaan telah untung sebesar 5,659% dari nilai modal yang ditanamkan. Pada perhitungan break event point (BEP) didapatkan bahwa BEP yang terjadi pada tahun 1999, pada saat pendapatan perusahaan sebesar Rp. 133.842.236.000,00 dan pada saat itu perusahaan telah mengalami keuntungan sebesar Rp.622.555.900,00, Sedangkan pada perhitungan net present value (NPV) didapatkan bahwa sampai tahun 1999 NPV perusahaan adalah sebesar Rp.622.555.800,00, hal itu berarti modal perusahaan telah kembali dan perusahaan mendapat keuntungan sebesar nilai tersebut. Dari hasil akhir tersebut dapat diambil kesimpnlan bahwa perusahaan telah kembali investasinya pada tahun 1999 dan untuk keputusan investasi beton segar selain analisis finansial, harus dipakai metode lain misalnya analisis pasar dan di Yogyakarta investasi concrete batching plant masih layak dilanjutkan, dengan asumsi kondisi perekonomian Indonesia sudah mulai membaik dan diadakan diversifikasi usaha dengan memproduksi beton-beton jenis lainnya seperti beton pracetak, beton ringan, beton hampa dan sebagainya, sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat meningkat.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectAnalisis Evaluasien_US
dc.subjectInvestasi Concrete Batching Planten_US
dc.subjectPT. Jaya Readymix Yogyakartaen_US
dc.titleAnalisis Evaluasi Investasi Concrete Batching Plant PT. Jaya Readymix Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record