| dc.description.abstract | Kayu Songga dari jenis Strychnos ligustrida dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat karena didalamnya terkandung senyawa terpenoid, fenolik, flavonoid dan alkaloid. Kayu Songga merupakan tanaman obat tradisional yang dikenal memiliki kemampuan sebagai obat antimalaria. Pada penelitian sebelumnya, diketahui fraksi etil asetat memiliki aktivitas antimalaria yang paling tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif flavonoid yang berpotensi sebagai antimalaria dalam fraksi etil asetat serta menguji aktivitas antimalaria senyawa flavonoid tersebut. Isolasi senyawa aktif dilakukan dengan KLTP sehingga diperoleh senyawa aktifnya. Senyawa aktif yang diperoleh diidentifikasi menggunakan pereaksi FeCl3 dan Dragondraff. Analisis struktur kimianya menggunakan FTIR dan LC-MS/MS. Aktivitas antimalaria senyawa diuji melalui penghambatan polimerisasi heme.
Hasil penelitian menunjukakan bahwa fraksi etil asetat mengandung golongan dari senyawa flavonoid. Hal ini ditunjukkan oleh hasil data FTIR dengan adanya serapan gugus OH pada bilangan gelombang 3368,41 cm-1, gugus C-H alifatik pada gelombang 2922,54 cm-1, serapan gugus C=C aromatik pada bilanagn gelombang 1462,76 cm-1 dan 1642,79 cm-1. Pada bilangan gelombang 1732,66 cm-1 menunjukkan adanya gugus C=O, dan menunjukkan gugus C-O pada bilangan gelombang 1060,22 cm-1. Analisis LC-MS/MS menunjukkan 5 senyawa yang teridentifikasi dalam spot 2 fraksi etil asetat kayu songga (Strychnos ligustrida). Senyawa Flavonoid yang terdeteksi yaitu Kaempferol-3,7-diglukosida dengan luas area 335130 dan BM sebesar 633,1498 yang merupakan senyawa fenolik golongan flavanoid yang dikenal sebagai obat antimalaria. | en_US |
