PENGARUH PEMBERIAN KETAMIN XYLAZINE TERHADAP VOLUME ISKEMIA OTAK TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) PASCA LIGASI TRANSIENT ARTERI CAROTIS COMMUNIS BILATERAL
Abstract
Latar belakang: Untuk membuat hewan model iskemik metode yang
biasa digunakan adalah metode BCCAO (bilateral common ccarotid
artery occlusion). Metode ini memiliki angka mortalitas hewan coba
yang rendah dan menyebabkan iskemia global pada otak menyerupai
penyakit stroke pada manusia. Anastesi yang digunakan dalam proses
BCCAO adalah ketamin dan ketamin-xylazin. Penelitian ini ingin
membandingkan antara pemberian anastesi ketamin dan ketamin-xylazin
terhadap volume iskemia otak tikus pasca BCCAO.
Tujuan penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian ketamin/ketamin-xylazin pada tikus yang diinduksi
BCCAO terhadap volume iskemia otak tikus.
Metode: Metode yang digunakan adalah eksperimental quasi dengan
menggunakan rancangan penelitian post test control group design.
Subyek yang digunakan adalah tikus jantan dewasa (Rattus norvegicus)
galur Wistar, dengan kriteria inklusi sehat dan tidak cacat, berumur 3
bulan dengan berat badan 100-150 gram. Jumlah yang digunakan adalah
20 ekor yang dibagi kedalam 4 kelompok yaitu anastesi ketamin dengan
operasi sham (Sk), ketamin dengan operasi BCCAO (Pk), ketaminxylazin
dengan
operasi
sham
(Skx),
dan
ketamin-xylain
dengan
BCCAO
(Pkx).
Hasil: Volume Iskemi : Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok
SKX-SK (P=0,011); SKX-PKX (P=0,000); SKX-PK (P=0,000). Volume
Penumbra : terdapat perbedaan signifikan antara kelompok SKX-PK
(P=0,002). Terdapat perbedaan tidak signifikan antara kelompok Volume
Iskemia : PKX-PK (P=0,160) dan pada Volume Penumbra : SKX-SK
(P=0,123); SKX-PKX (P=0,852); SK-PKX (P=1,000); PKX-PK
(P=0,079).
Simpulan: Pemberian KX memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
volume iskemia pada otak tikus.
Collections
- Medical Education [2279]