Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Muhammad Roy Purwanto, S.Ag., M.Ag
dc.contributor.authorSiska Novita Ambarwati, 15421114
dc.date.accessioned2020-01-07T04:10:16Z
dc.date.available2020-01-07T04:10:16Z
dc.date.issued2019-08-15
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/16915
dc.description.abstractMeningkatnya perkembangan penyalahgunaan dan pengedar narkoba diberbagai daerah di Indonesia kian menjadi-jadi, berbagai siaran media online maupun cetak menginformasikan tentang hal tersebut. Keseriusan pemerintah dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba antara lain memberi hukuman yang seberat-beratnya bagi pengedar maupun pemakainya. Rehabilitasi menjadi alternatif penyembuhan dan dapat dikatakan sebagai pengganti hukuman sanksi pidana penjara. Kegiatan terapi dan rehabilitasi merupakan upaya tindak lanjut untuk pecandu yang melibatkan dari berbagai departemen, dinas instansi dan yayasan ataupun lembaga sosial lainnya. Upaya yang dilakukan oleh lembaga terkait sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang maksimal, padahal upaya yang dilakukan oleh penegak hukum juga telah maksimal namun jumlah setiap tahunnya kian meningkat. Ponpes nurul ichsan berdiri sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap pecandu narkoba yang merusak generasi bangsa. Dari latar belakang diatas, penyusun akan mengraikan Rumusan Masalah: 1.Bagaimana sistem rehabilitasi yang dilakukan Pondok Pesantren Nurul Al Ichsan terhadap orang yang memakai narkoba? 2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap SEMA No 7 Tahun 2009 dan pelaksanaan rehabilitasi terhadap pemakai narkoba di ponpes Nurul Ichsan Purbalingga? Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif lapangan (field research) yang di kombinasikan dengan studi pustaka dengan pendekatan yuridis normatif. Penggalian data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini penyusun menggunkan teknik domain analisys dengan mengambil sebagaian dari jumlah yang ada yakni, Pengasuh Pondok, Ustadz Ichsan Maulana, Santri sebagai Pecandu Narkoba dan Warga Sekitar yang berlokasi di Desa Karangsari Purbalingga. Hasil Penelitian, proses rehabilitasi pecandu narkoba memakan waktu berbulan-bulan dilihat dari segi tingkat keparahan pecandu narkoba, semakin berat tingkat keparahan maka semakin lama mekanisme rehabilitasinya. Dengan melalui 2 tahapan terapi dan rehabilitasi secara religi para pecandu sudah dapat dikatakan sembuh meskipun belum sepenuhnya, dibutuhkan orang-orang disekitar untuk selalu mengawasi agar tidak terjerumus kedalam lubang yang sama. Hukum islam menilai dari tingkat bahayanya dan pentingnya menanggulangi bahaya penyalahgunaan narkoba, harus di hilangkan karena bahayanya lebih besar bahkan mengancam jiwa.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPertimbangan Hkaimen_US
dc.subjectHak Asuh Anaken_US
dc.subjectAnak Luar Nikahen_US
dc.titleHak Asuh Anak Diluar Pernikahan Akibat Perceraian dalam Putusan Hakim di Pengadilan Agama Sleman Nomor 408/PDT.G/2006/PA.SMN.en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record