Show simple item record

dc.contributor.authorOctaviani, Alfetta
dc.date.accessioned2017-01-04T01:38:04Z
dc.date.available2017-01-04T01:38:04Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1690
dc.description.abstractPerkembangan kota Semarang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan juga kebutuhannya akan rumah tinggal. Kawasan industri semakin meluas. perumahan semakin menjamur dipinggiran kota. jarak hunian dengan pusat kegiatan pun semakin menjauh. Kebutuhan akan hunian yang dekat dengan pusat kegiatan semakin besar tetapi tidak dapat terwujud karena kurangnya lahan. Apartemen merupakan salah satu solusi bentuk hunian yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. didukung oleh lokasi strategis dan tingkat hunian yang nyaman. Dengan lokasi apartemen yang berada di daerah pesisir. dibutuhkan adaptasi bangunan terhadap kondisi iklim setempat. yang dapat menjadikan penghuni merasa nyaman dan betah. Wujud adaptasi bangunan terhadap iklim terdapat pada bangunan bioklimatik. Arsitektur bioklimatik terdiri dari dua aspek penting yaitu sinar matahari dan arah angin, yang akan berpengaruh pula terhadap suhu/temperatur ruangan dan kelembaban udara. Keberadaan apartemen didaerah pesisir akan mendukung secara bioklimatik karena daerah tepian pantai kondisi iklimnya terkadang tidak menentu. Sedangkan untuk apartemen. dilakukan tinjauan faktual untuk mengetahui kriteria-kriteria standar bangunan apartemen. Pemilihan tipe apartemen menengah keatas akan berkaitan erat terhadap faktor ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian-penyesuaian fungsi bangunan terhadap kondisi sosial dan ekonomi setempat. Analisa yang dilakukan terhadap fungsi apartemen yaitu pada fasilitas dan bentuk hunian yang akan direncanakan, juga pengaturan ruang sehingga tercipta bentuk hunian yang nyaman dan mendapatkan view yang terbaik. Sebagai bangunan apartemen yang menerapkan arsitektur bioklimatik. analisa yang dilakukan yaitu pada pengolahan fata ruang dalam dan fata ruang luar sehingga tercipta keseimbangan antara kebutuhan dan kenyamanan dalam bertempat tinggal. Penerapan bioklimatik terhadap bangunan berupa optimalisasi bukaan di setiap ruangan dan pengkondisian ruang secara alamiah. Sedangkan pada fata ruang luar yaitu dengan pengolahan terhadap lahan/tapak yang ditunjang pula dengan pengaturan pola vegetasi sehingga dapat tercipta pengontrolan angin dan matahari yang akan masuk kedalam bangunan secara seimbang. Sistem struktur yang digunakan yaitu sistem rangka dengan material dinding batu bata sehingga terjadi penyerapan panas dengan baik dan dengan pondasi tiang pancang. Selain itu. secara bioklimatik dibutuhkan ornamen-ornamen tambahan seperti shading, sirip-sirip dinding maupun tirai disetiap bukaan-bukaan yang ada. Pada bangunan apartemen ini, konsep dasar perencanaan dan perancangan menggunakan pendekatan arsitektur bioklimatik pada fata ruang dalam dan fata ruang luarnya. Konsep bentuk dan orientasi bangunan mempertimbangkan arah angin dan sinar matahari, juga view terbaik kearah pantai. Konsep sistem utilitas, menggunakan sistem otomatisasi yang menerapkan teknologi modern baik untuk sistem penghawaan ruang secara alamiah maupun untuk pengolahan sumber daya air musiman seperti banjir yang dimanfaatkan sebagai pelengkap landscape setelah melalui pemrosesan.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectApartemenen_US
dc.subjectTanah Mas Semarangen_US
dc.subjectTata Ruang Dalamen_US
dc.subjectTata Ruang Luaren_US
dc.subjectArsitektur Bioklimatiken_US
dc.titleApartemen di Tanah Mas Semarang Perancangan pada Tata Ruang Dalam dan Tata Ruang Luar Melalui Pendekatan Prinsip-prinsip Arsitektur Bioklimatiken_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record