Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Dr. H. Amir Mu'allim, MIS
dc.contributor.authorMuhammad Sholikhun, 15421003
dc.date.accessioned2020-01-07T03:39:44Z
dc.date.available2020-01-07T03:39:44Z
dc.date.issued2019-08-02
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/16907
dc.description.abstractPenelitian ini melatar belakangi suatu permasalahan terkait penyelesaian sengketa kredit diluar pengadilan, Mekanisme penyelesaian sengketa di luar pengadilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), sebagaimana diatur dalam Pasal 49 hingga Pasal 58 UUPK, pembentukan BPSK adalah untuk melindungi konsumen dan pengusaha, keberadaan BPSK diharapkan menjadi alternatif penyelesaian sengketa yang nilainya kecil. Masalahnya putusan BPSK yang bersifat final dan mengikat tidak meiliki kekuatan eksekutorial, dan masih bisa di mintakan upaya hukum kasasi. Dan beberapa putusan BPSK kerap dianulir oleh Mahkamah Agung karena melampaui kewenangan dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan Perundang-undangan (statute approach), dan konseptual (conceptual approach). Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa pertama, putusan-putusan BPSK yang terkait dengan sengketa kredit kerap dianulir oleh Mahkamah Agung. Kedua, BPSK merupakan Lembaga penunjang dalam bidang quasi peradilan. Sehingga kekuatan putusan BPSK bersifat final dan mengikat. Dalam artian kata final disini adalah final dalam tingkat BPSK saja sedangkan pada tingkat pengadilan masih bisa dilakukan upaya hukum keberatan ke Pengadilan Negeri dan kasasi ke Mahkamah Agung. Ketiga, masih terdapat beberapa kelemahan pada sistem peradilan di BPSK diantaranya BPSK sebagai mediator bersifat pasif karena sebagai implementasi penyelesaian sengketa diluar pengadilan, anggota BPSK diisi oleh kalangan ASN yang belum tentu ahli di bidang hukum perlindungan konsumen. Berbedea dengan hukum islam melalui jawa>tan alh}isbah, yang memiliki power melebihi BPSK, karena sebagai kepanjangan dari pemerintah dan memiliki kekhususan dalam menangani perkara perlindungan konsumen, sekaligus yang pertindak sebagai penuntut umum yang membela hakhak konsumen.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMahkamah Agungen_US
dc.subjectBPSK roleen_US
dc.subjectconsumer dispute completionen_US
dc.subjectmediationen_US
dc.subjectIslamic Lawen_US
dc.titleANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KEPUTUSAN MAHKAMAH AGUNG ATAS KEWENANGAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM MENGADILI PERKARA LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN KONSUMENen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record