dc.description.abstract | Wisatawan yang berwisata ke lokasi reruntuhan bangunan bersejarah biasanya tidak mengetahui bentuk asli dari bangunan tersebut. Sangat disayangkan jika keindahan suatu bangunan bersejarah tidak bisa dinikmati oleh wisatawan dikarenakan bangunan tersebut sudah runtuh diakibatkan kondisi alam atau menuanya bangunan. Berdasarkan uraian permasalahan tadi, peneliti mengangkat judul “History Tour Untuk Pulo Kenongo Berbasis Augmented Reality”. Aplikasi Pulo Kenongo AR bekerja dengan cara menggabungkan secara virtual objek 3D dari bangunan bersejarah pada saat masih berdiri dengan reruntuhan bangunan yang berada di dunia nyata sehingga menciptakan ilusi seolah bangunan bersejarah tersebut masih berdiri.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengembangkan aplikasi ini menggunakan metode Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation (ADDIE) maka diperoleh aplikasi Pulo Kenongo AR untuk membantu memvisualisasikan bangunan Pulo Kenongo pada saat masih berdiri. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengujian dan kuesioner wisatawan dan pakar Pulo Kenongo. Berdasarkan hasil kuesioner wisatawan dan pakar dapat diketahui klasifikasi layak dalam berbagai aspek-aspek yang terdapat pada kuesioner dapat dibuktikan dari hasil kuesioner pengujian usability dengan skor 82% untuk aspek learnability, 90% memorability, 91% efficiency dan 90% satisfaction. Dengan adanya aplikasi ini wisatawan dapat memvisualisasikan bangunan Pulo Kenongo saat masih berdiri. | en_US |